Kamis, 15 Maret 2018

Online Shop Teman

~ Mbukak beranda isine mung dodolan kabeh ~

Demikian tulis seorang teman di facebook setelah kesal melihat promosi barang dagangan yang menghias berandanya. Dia kesal melihat semua orang berduyun-duyun posting produk mereka dengan rajin. Saya menjumpai gaya promosi produk yang berbeda dari tiap teman yang menjalankan bisnis online. Saya mencoba melihatnya dari sisi konsumen atau target konsumen yang kadang jengah juga dengan isi beranda akun medsos saya.

Check it out,

1. Si pemalu karena pemula
Owner online shop ini belum punya jam terbang yang tinggi. Masih meraba-raba bahasa yang akan digunakan agar terlihat menarik. Meskipun produk yang dijualnya bagus, kalau slow response dan agresivitasnya tidak ditingkatkan dalam 2 bulan, dia akan sulit bertahan. Mental bisnis memang tidak serta merta dapat dipelajari dalam waktu singkat. Namun jika ada kemauan kuat, hal itu bisa dipelajari siapapun.

2. Owner yang sok sibuk
Orang bilang, pembeli adalah raja tapi balas chatt customer berjam-jam kemudian. Melihat pesanan tapi tidak membalasnya menjadi ciri yang kedua. Kondisi ini bisa terjadi jika online shop yang dijalankan merupakan kerja sampingan. Artinya bukan pekerjaan utama yang bisa fokus fulltime. Statusnya yang masih teman sendiri membuat kita gerah jika bertemu dengannya. Chatt pagi dibalas siang, stok kosong tidak memberi kabar secepatnya. Sedangkan mau cancel ada rasa tidak enak hati. Dilema ya?

3. Si agresif
Ini salah satu yang saya tidak sukai. Promosinya kencang dan fast response saat kita tertarik untuk survei harga dan kualitas. Padahal kita baru kepo sedikit yang artinya masih bisa 'gak jadi deh'. Beranda kita selalu dipenuhi dengan postingan owner yang satu ini entah postingan pribadi maupun dagangan. Always on social media. Bahkan rajin mengomentari status orang lain dan nimbrung yang ujungnya promosi. Saya anggap orang ini tidak tulus dalam berhubungan dengan teman-temannya. Mau bertegur sapa ramah tamah endingnya 'Jil, gabung yuk di XXX'. Tipe ini bahkan tidak segan meminta kontak whatsapp dan bergerilya via jaringan pribadi. Alamak.

4. Tukang baper
Tantangan menjalankan online shop salah satunya yaitu cibiran demi cibiran yang datang. Reaksi netizen sangat bervariasi dari yang terang-terangan kontra dan pro. Jika owner tidak kuat mental, ia bisa meluapkannya di akunnya. Tipe ini senang hati mengungkapkan perjalanan karirnya di dunia online shop, jatuh bangunnya memulai bisnis, hingga mengomentari reaksi netizen yang kejamnya melebihi ibu tiri.

5. Si profesional
Yang ini belum banyak ditemukan tapi saya menemukan satu orang teman yang bisa dibilang profesional soal online shop. Dagangannya selalu update, apabila pengirimannya tertunda ia akan mengabari kita, dan fast response. Yang membuat saya senang karena dia memperlakukan customer dengan baik. Walaupun ada kendala teknis, dia bisa mengkomunikasikannya kepada customer.

Mental bisnis memang belum mendarah daging dalam diri orang Indonesia. Terbukti dari owner online shop yang belum memahami bagaimana memperlakukan customer dengan baik. Semakin pesat kemajuan teknologi, semua aktivitas menjadi lebih mudah. Online shop merupakan berita gembira bagi penyedia jasa pengiriman barang, penjual pulsa dan tentunya produsen yang bersangkutan. Masyarakat lebih terbantu dengan adanya online shop. Checking harga bisa dilakukan dirumah atau dikendaraan umum tanpa perlu masuk ke gerai offline dan compare dari gerai ke gerai. Pun kita bisa memilih harga , kualitas dan pelayanan yang diberikan owner online shop.

Yang patut dibangun owner online shop adalah etika bisnis. Dalam melakukan ekspansi dan promosi semestinya memperhatikan strategi pemasaran yang dipilih. Alih-alih iklan produk, teman kita malah jadi malas bertemu dengan kita bahkan via sosmed. Sekalipun saya jarang belanja online, saya sering kepo produk yang ditawarkan teman-teman saya. Sebagian cukup menarik dan update. Walaupun saya belum tertarik untuk membelinya.

Sebagai konsumen, secara pribadi saya senang menjumpai owner online shop yang ramah, fast response, dan kualitas barang sebanding dengan harga yang diberikan. Sebagai owner online shop, saya mohon teman-teman saya bisa bijak dalam promosi dan sebagainya agar hubungan interpersonal yang sudah dibangun sejak lama tidak rusak karena salah memilih strategi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Memasuki Kota yang Baru

Langit masih gelap kala itu. Dengan sayup-sayup adzan diujung pengeras suara menandakan shubuh sudah tiba. Masjid agung terlihat ramai pengu...