Rabu, 29 Mei 2019

Sebuah Catatan Tentang Depresi

Jika depresi punya wajah, dia akan menampakkan sisi gelap dan terang. Seperti langit yang segera hujan dan yang tergambar adalah mendung yang menyelimut diatas kepala.

Jila depresi punya wajah, kita seringkali melihat gelap dan dingin. Otak kita seolah sudah terprogram, hujan akan turun beberapa saat lagi. Kita diprogram untuk bersiap-siap menggunakan payung atau jas hujan. Sedikit sekali yang berencana menyambut tetesnya tanpa alat perlindungan diri.

Jika depresi punya wajah, kita seakan menutupinya dengan logika aib. Dimana harus ditutup, harus disembunyikan dan segala sesuatu yang bermakna buruk. Hidup yang berat.

Jika depresi bisa disembunyikan, semua orang akan terlihat senyumannya. Tanpa peduli mereka nyaris tak bernyawa dan hidup sekadar hidup. Kita bersama mereka tapi mereka tidak bersama kita. Muncullah duniaku, duniamu. Tidak terhubung satu sama lain. Secara emosi.

Maaf

Hai Diri,

Maafkanlah dirimu sebelum memaafkan orang lain.

Memasuki Kota yang Baru

Langit masih gelap kala itu. Dengan sayup-sayup adzan diujung pengeras suara menandakan shubuh sudah tiba. Masjid agung terlihat ramai pengu...