PRESS RELEASE
AKSI DAMAI ANTIKORUPSI DI INDONESIA
Sangat sulit untuk
menentukan parameter keberhasilan reformasi birokrasi yang selama ini
digaungkan pemerintah. Tatkala banyak kasus yang terkuak, masyarakat menilai
kinerja lembaga antikorupsi telah berhasil. Namun disisi lain ada kegelisahan
yang tak kunjung reda dari kasus-kasus yang bermunculan. Satu kasus belum
selesai, muncul lagi penemuan kasus baru dari penyidik KPK.
Kasus korupsi yang
menjerat banyak kader partai di negeri ini semakin menambah gerah masyarakat.
Namun mahasiswa tidak akan melupakan kasus-kasus besar seperti mega skandal
Bank Century yang merugikan negara 6,7 T. Sekalipun berbagai isu penggembosan
fungsi KPK dari waktu ke waktu kian merebak, kinerja lembaga Ad Hoc tersebut harus
tetap terjaga.
Pemberantasan
korupsi kemudian tidak serta merta diserahkan kepada KPK saat Kejaksaan dan
Kepolisian ternyata tidak kredibel menangani kasus korupsi yang kian muncul ke permukaan.
Hambalang dan Wisma Atlet yang telah menetapkan tersangka tidak lantas membuat
kita berbangga dengan keberhasilan pemberantasan korupsi. Persoalan ini bukan
hanya ditangani KPK melainkan kader partai, pejabat tinggi negara dan
masyarakat luas.
Tidak hanya
ditingkat pusat, angka korupsi di daerah pun semakin meningkat dan menjerat
kepala daerah. Bahkan disinyalir kebocoran anggaran di daerah lebih besar dari
pada ditingkat pusat. Kerugian yang diderita negara berdampak pada
kesejahteraan rakyat karena alokasi anggaran untuk membangun berbagai
infrastruktur terpaksa mengalir ke pundi-pundi koruptor.
Meratalah sudah
kasus korupsi yang melibatkan pejabat tinggi negara dan daerah di negeri ini.
Mahasiswa sudah jenuh dengan hadirnya berita-berita tentang tertangkapnya
pejabat A, diciduknya pejabat B atau dipanggilnya pejabat C dalam berbagai
kasus. Masyarakat sudah muak dengan politik pencitraan banyak parpol dan
politisi yang mengaku antikorupsi tetapi berakhir di rumah tahanan.
Melihat kasus
korupsi yang terus terkuak di berbagai tataran pengambil kebijakan dengan ini BEM
Seluruh Indonesia Wilayah Jogloseto menyatakan kejenuhan mahasiswa terhadap kasus
korupsi yang tidak kunjung selesai. Mahasiswa bersama berbagai elemen
masyarakat tidak akan berhenti untuk mengawal berbagai langkah kebijakan yang
diambil pemerintah demi terwujudnya Indonesia Bersih.
Yogyakarta, 11
Februari 2013
(Jilv. Ed)