Kamis, 23 Mei 2013

Etika Bersikap di Tempat Magang

Magang menjadi waktu yang menyenangkan untuk siswa atau mahasiswa belajar di tempat kerja yang sebenarnya. Bengkel yang benar-benar nyata dengan atasan, pelanggan dan peralatan yang lengkap membuat belajar lebih mantap. Dalam latihan bekerja di tempat magang ada istilah budaya kerja. Secara sederhana, budaya kerja adalah kebiasaan atau hal-hal yang ada ditempat kerja yang mendukung kualitas kerja. Budaya kerja yang pada umumnya ada di tempat kerja adalah:

1.      Profesional
Kita diharapkan menguasai bidang yang kita tekuni di tempat kerja misalnya bengkel motor maka kita di harapkan menguasai dengan mendalam mengenai motor dan permasalahan yang sering di alami
2.      Ikhlas
Baik magang maupun bekerja kita harus ikhlas dalam menjalaninya agar apa yang kita kerjakan dapat berhasil guna.
3.      Bersih Jiwa
Jujur, sopan, berpikiran positif dan tekun adalah sikap yang menunjukkan kebersihan jiwa kita sebagai manusia berakhlak. Apabila jiwa kita bersih, apa yang kita lakukan akan berjalan lancar dan bersih pula hasilnya.
4.      Disiplin
Disiplin dalam manajemen waktu menjadi tuntutan anak-anak yang sedang magang. Berangkat lebih awal, pulang tepat waktu dan menggunakan waktu seefisien mungkin akan mempengaruhi pandangan atasan atau bos sehingga memberikan kepercayaan lebih kepada kita.
5.      Transparan
Apa yang kita kerjakan sudah semestinya dapat di akses dan diketahui oleh rekan yang lain apalagi bos. Bersikap transparan akan membantu kita dalam membina hubungan dengan orang yang ada di tempat magang.
6.      Konsisten
Melakukan segala sesuatunya dengan ajeg dan tetap dalam jangka waktu yang lama akan memberikan asumsi pada orang lain bahwa kita memang menyenangi dan handal dalam hal itu.
Bagaimana agar sikap kita tidak menyinggung atau menganggu rekan kerja? Berikut ini beberapa tindakan yang perlu dihindari:
1.      Berbicara keras-keras di telepon
2.      Tidak membersihkan peralatan makan sendiri di dapur
3.      Sering datang terlambat
4.      Menggunakan peralatan kerja milik rekan kerja yang lain
5.      Lupa mengatakan terimakasih dan tolong
6.      Memakai terlalu banyak parfum atau wewangian
7.      Menggunakan peralatan kerja milik rekan kerja yang lain
8.      Lupa mengatakan terimakasih dan tolong
9.      Memakai terlalu banyak parfum atau wewangian
10.  Mengunyah permen karet keras-keras
11.  Menghabiskan persediaan misal oli dan tak pernah mengisinya kembali
12.  Membicarakan orang dibelakangnya
13.  Meminta seseorang berbohong untuk
14.  Menyalahkan orang lain padahal diri sendiri salah
15.  Mengumbar keyakinan agama atau politik
16.  Membuat lelucon yang tidak sopan
17.  Merokok di sembarang tempat
18.  Sering mengeluh tentang tempat kerja , bos atau rekan kerja

Tempat magang merupakan wahana dimana kita bisa belajar bekerja ditempat bekerja yang sesungguhnya. Kita seolah-olah sudah bekerja dan melakukan tugas kita di tempat kerja. Kita sadar dalam rangka belajar di tempat magang tidak ada yang selalu sempurna. Adakalanya kita melakukan kesalahan ditempat magang. Ketika terjadi kesalahan, apa yang bisa kita lakukan? Panik, bingung dan ingin kabur?
Pada saat kita melakukan kesalahan di tempat magang sudah semestinya kita melakukan tips agar atasan tidak marah kepada kita. Empat tips yang diberikan Andrea Kay dalam Work’s a Bitch and Then You Make It Work yaitu
1.      Ambil Nafas
Ketika kita sadar telah melakukan kesalhan, cobalah menjauh dari tempat kejadian perkara (TKP) misal komputer, laptop dan mobil. Ambil nafas dalam-dalam terlebih dahulu untuk menenangkan pikiran dan perasaan.
2.      Akui Kesalahan
Bos kita pastinya menyadari kesalahan yang kita lakukan apalagi untuk hal-hal yang fatal. Sebelum bos marah dan memanggil kita, sebaiknya kita menghadap dan memberikan penjelasan tentang apa yang terjadi.
3.      Diskusikan Solusinya
Jika kesalahan kita sangat besar dan berpengaruh pada orang-orang di sekitar kita, cobalah untuk berdiskusi dengan bos kita untuk memikirkan solusinya. Berikan ide yang paling bisa kita berikan dan usaha yang bisa kita lakukan untuk mengatasi kesalahan tersebut.
4.      Jangan Patah Semangat
“Cara terbaik untuk bisa bangkit setelah melakukan kesalahan adalah dengan bekerja lebih keras lagi,” Papar Kay. Setelah melakukan kesalahan, lebih baik kita bekerja lebih giat dan semangat karena akan mempengaruhi pandangan orang lain terhadap kita.

sumber :


Hasil Sharing dengan Guru BK


Sunarto dan Agung Hartono (2002:) menyatakan bahwa karakteristik kehidupan pendidikan dan karir remaja ditandai dengan munculnya minat yang jelas terhadap suatu jenis pekerjaan tertentu. Remaja SMP mulai mengenal sistem baru dalam sekolah sehingga mendorong remaja untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang beraneka ragam. Kompleksitas situasi yang harus dihadapi remaja SMP tidak sama dengan remaja SMA yang sudah dituntut untuk menentukan minat terhadap penjurusan di sekolah.

Dalam tahapan perkembangan karir Super dan Jordaan, usia 15-17 (tahap tentatif) merupakan usia dimana remaja mulai memperhitungkan kebutuhan, minat, kapasitas, nilai, dan kesempatan dalam hidupnya. Hal ini didukung oleh Keating (dalam Syamsu Yusuf:2009) yang menyatakan bahwa seorang remaja dapat memikirkan masa depannya dan mengetahui bagaimana cara untuk memperoleh masa depan yang diharapkannya.

Remaja di Sekolah Menengah Pertama (SMP) memiliki dua pilihan yang dapat diambil setelah lulus. Yang pertama yaitu melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Pilihan ini diambil untuk memperoleh kesempatan yang lebih banyak dalam mendapatkan pekerjaan yang diinginkan misalnya SMA untuk remaja yang ingin melanjutkan ke universitas dan SMK untuk remaja yang ingin memperoleh bekal keterampilan lebih banyak. Pilihan kedua yaitu bekerja di berbagai sektor perekonomian.

Berdasarkan data yang dimiliki guru BK SMP Negeri 1 Majenang pada tahun 2010/2011 menunjukkan bahwa ada 239 siswa pada akhir tahun pelajaran yang lulus dari SMP Negeri 1 Majenang. Terdapat 216 siswa (90%) yang melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi  sedangkan yang tidak melanjutkan ada 8 siswa (3,4%). Sisanya sekitar 23 siswa belum diketahui kelanjutan studinya. Studi lanjut siswa tersebar di 26 sekolah yang ada di dalam dan luar wilayah Jateng. Alumni SMP Negeri 1 Majenang masuk di 15 SMA di Jateng, 2 SMA di Daerah Istimewa Yogyakarta, 2 SMA dan Pondok Pesantren di Jatim, 6 SMA di Jabar, dan 1 SMA di Jabodetabek.

Sedangkan data pada tahun 2011/2012 menunjukkan bahwa ada 256 siswa pada akhir tahun pelajaran yang lulus dari SMP Negeri 1 Majenang. Terdapat 255 siswa yang melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi (99,6%) sedangkan yang tidak studi lanjut terdapat 1 orang (0,4%). Studi lanjut siswa tersebar di 39 SMA di dalam dan luar wilayah Jateng. Alumni SMP Negeri 1 Majenang masuk di 23 SMA di Wilayah Jateng, 2 SMA di Daerah Istimewa Yogyakarta, 2 SMA dan Pondok Pesantren di Jawa Timur, 8 SMA dan Pondok Pesantren di Jawa Barat, 2 SMA di Jabodetabek, 1 SMA di Luar Jawa dan 1 belum diketahui sekolahnya.
Kecenderungan dari tahun 2011 hingga 2012 mengalami peningkatan pada alternatif pilihan sekolah. Lulusan SMP Negeri 1 Majenang dapat diterima di banyak sekolah swasta dan negeri baik di dalam atau di luar Wilayah Jateng. Semakin banyak pilihan yang diambil oleh alumni mengindikasikan kualitas yang semakin bagus mengenai wawasan studi lanjut yang dimiliki oleh siswa. Hal ini menunjukkan keberhasilan guru BK dalam memberikan layanan karir pada siswa.

Hasil wawancara dengan Guru BK tentang studi lanjut alumni SMP Negeri 1 Majenang menggambarkan kondisi yang baik. Siswa yang melanjutkan studi sebagian besar dapat diketahui keberadaannya. Siswa yang tidak dapat melanjutkan studi mayoritas dikarenakan kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan sedangkan faktor lain karena pandangan orang tua atau keluarga yang belum sepenuhnya sadar akan kebutuhan pendidikan dalam mendapatkan pekerjaan.

Pemberian layanan karir selama ini disajikan dalam bentuk layanan klasikal oleh guru BK yang berjumlah 2 orang. Untuk memberikan pemahaman siswa, guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat kliping tentang SMA atau pekerjaan di sekitar. Tugas lain berupa presentasi dan penampilan slide informasi tentang SMA yang dapat dimasuki siswa setelah lulus dan wawasan seputar Perguruan Tinggi.

Terbatasnya layanan yang diberikan menyebabkan minimnya informasi yang didapatkan siswa. Pemahaman siswa terhadap studi lanjut dipahami secara kognitif sebagai pengetahuan. Variasi pemberian layanan yang diberikan guru dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap pentingnya memahami kelanjutan studi sebagai acuan dalam memperoleh kesempatan karir yang lebih baik. Hasil penelitian Yousy Sischa P (2012:108) menunjukkan bahwa motivasi siswa dalam melanjutkan studi meningkat dengan memberikan layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas IX B SMP Negeri 2 Donorojo Pacitan Jawa Timur.

Maka dari itu Guru BK SMP Negeri 1 Majenang mengharapkan adanya variasi layanan yang diberikan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang studi lanjut. Misalnya dengan mengadakan kunjungan ke pabrik atau bengkel, sekolah, pasar atau tempat yang menggambarkan bagaimana pekerjaan itu dilakukan. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan pemamahan siswa akan karir yang nantinya akan diambilnya sebagai pilihan hidup. Selain variasi layanan yang diberikan oleh guru BK, dukungan sistem juga sangat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan bimbingan dan konseling terutama dalam bidang karir di SMP Negeri 1 Majenang.

Memasuki Kota yang Baru

Langit masih gelap kala itu. Dengan sayup-sayup adzan diujung pengeras suara menandakan shubuh sudah tiba. Masjid agung terlihat ramai pengu...