Selasa, 19 Juli 2011

Merenungi Hidup

Sejatinya gerak langkah ini seumpama perputaran pagi dan malam. Antara itu semua ada senja dan fajar yang memberhentikan langkah ini untuk bernafas dan menghirup indahnya iman. Dengan mata yang sanggup melihat untuk lebih bersyukur, dengan hati yang mampu merasakan untuk lebih peka, dan dengan gerak ini aku mewujudkan syukur akan segala yang beredar di orbit masing-masing. .

Memaknai hidup,

Tuhan memberikan pilihan untukku ketika masih berada dalam rahim seorang ibu, melanjutkan fitrah sebagai seorang hamba atau tetap berada dalam surga yang tinggi. Aku terlahir. Menghirup kehidupan layaknya manusia pada umumnya. Aku bergerak. Tumbuh. Dan akan dewasa. Aku telah memilih ketika Tuhan menanyakan keyakinanku. Memilih untuk terlahir. Sebagai mahluk Nya, aku adalah bagian dari semesta raya. Kecil. Namun aku sadar, dibalik kebesaran Nya aku akan miliki arti karena sosok ini memiliki jiwa yang hidup

Maka, perumpamaan itu merefleksikan fase kehidupan yang akan ku jalani. Dalam terang benderang ilmu pengetahuan dan sains aku akan menangkap sinyal nurani dari setiap jiwa. Mengembalikannya ke alam sebagai bagian yang telah diperkaya. Pada fase yang gemilang ini karya akan tercipta untuk alam, negeri dan cita orang-orang yang tercinta. Inilah masanya. Bukan kemarin, bukan esok, tapi hari ini.

Inilah cinta yang akan kupersembahkan untuk umat, untuk mereka yang memberikan cinta. .
2011-07-09 04:39

Peranan Psikologi Pendidikan dalam Pembelajaran


Dunia pendidikan selalu diwarnai dengan karakteristik peserta didik yang beraneka ragam. Sebagai pribadi yang unik, peserta didik memiliki potensi masing-masing yang tidak dapat disamaratakan dengan peserta didik lain. Oleh karena itu dalam memberikan materi pembelajaran dikelas, guru sudah selayaknya memperhatikan keberagaman peserta didik yang diampunya. Psikologi pendidikan ada ditengah-tengah tenaga pendidik untuk memberikan dasar bagi seorang tenaga pendidik menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan tahap-tahap dan tugas-tugas perkembangan peserta didiknya.
1.    Tujuan Pembelajaran
Psikologi pendidikan memberi kontribusi penting dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh pendidik dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Psikologi pendidikan memberikan bimbingan tentang cara-cara merumuskan tujuan pembelajaran. Pakar psikologi tujuan pembelajaran hendaknya menyatakan apa yang peserta didik mampu lakukan dan apa yang akan peserta didik itu lakukan jika diberikan kesempatan.
2.    Karakteristik  peserta didik
Dengan memperhatikan pengaruh  dari internal individu, psikologi pendidikan memberikan kontribusi dengan cara membantu pendidik memperhatikan karakteristik dan perilaku peserta didik sebelum pembelajaran dimulai. Karakteristik tersebut terkait masalah daya serap peserta didik memahami materi pelajaran dimana antara satu siswa dengan siswa yang lain akan berbeda tingkat daya serapnya. Misalnya seorang siswa mampu memahami penjumlahan 2+2=4 dalam waktu tiga hari, adakalanya siswa lain mampu memahaminya dalam waktu empat hari. Bisa saja ada siswa lain yang lebih cepat dari tiga atau empat hari.
Karakteristik peserta didik dapat berupa kebiasaan belajar peserta didik di kelas dan di luar kelas. Tipe peserta didik ada yang auditorial dengan ciri khas memiliki kecenderungan untuk maksimal belajar dengan mendengarkan apa yang diucapkan guru didepan kelas. Tipe peserta didik yang lain yaitu visual dengan ciri khas memiliki kecendeungan untuk maksimal belajar dengan melihat apa yang diperlihatkan guru didepan kelas. Tipe pesert adidik yang terakhir yaitu kinestetik dengan ciri khas memiliki kecenderungan untuk maksimal belajar dengan mempraktikkan apa yang dibawakan guru didepan kelas.
3.    Proses belajar
Masalah yang sering dihadapi pendidik berkenaan dengan proses belajar itu adalah ketika pendidik merancang prosedur  pembelajaran dengan memadukan cara-cara belajar peserta didik. Para pakar psikologi percaya bahwa berbagai materi pembelajaran yang dipelajari oleh peserta didik mempersyaratkan adanya proses belajar yang berbeda.
Kebutuhan akan proses belajar yang berbeda mensyaratkan pendidik agar mampu memberikan materi pembelajaran dalam bentuk yang beraneka ragam. Proses yang dibutuhkan untuk memahamkan siswa akan materi berhitung akan berbeda dengan materi membaca atau olahraga. Siswa akan diarahkan pada pemecahan masalah ketika materi pembelajaran yang disampaikan berupa penjumlahan, pengurangan atau perkalian.
4.    Strategi pembelajaran
Pemilihan strategi pembelajaran adalah sama pentingnya dengan unsur-unsur pembelajaran lainnya. Strategi pembelajaran berkaitan dengan prosedur membantu peserta didik bergerak dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup dalam setiap pembelajaran, sehingga peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.
Prosedur pembelajaran yang diterapkan pendidik sudah tentu memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik. Dinamika dalam perkembangan peserta didik dalam mengikuti seluruh prosedur yang ada dapat dijadikan evaluasi bagi pendidik untuk menyempurnakan strategi pembelajaran yang digunakan. Semakin baik evaluasi yang dilakukan, semakin baik pula proses yang terjadi dimasa mendatang.
5.    Evaluasi pembelajaran
Dalam merancang prosedur untuk mengetahui peristiwa belajar yang dialami oleh peserta didik, pendidik menemukan masalah. Begitu juga dengan peserta didik yang berusaha untuk lulus dalam suatu ujian dengan hasil yang baik. Psikologi pendidikan berkontribusi dalam merumuskan instrumen evaluasi, pelaksanaan ujian, analisis hasil evaluasi, dan penafsiran hasil evaluasi.
Kontribusi psikologi pendidikan tentu bukan secara eksplisit dalam merumuskan evaluasi pembelajaran. Dengan memberikan rambu-rambu yang harus diperhatikan oleh pendidik dalam melakukan evaluasi pembelajaran, psikologi pendidikan berkontribusi dalam merumuskan evaluasi.

Belajar Teratur


a.         Pengertian belajar teratur
Dalam kamus bahasa Indonesia online disebutkan pengertian belajar teratur secara terpisah
belajar [v] (1) berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu: adik ~ membaca; (2)berlatih: ia sedang ~ mengetik; murid-murid itu sedang ~ karate; (3) berubah tingkah laku atau tanggapan yg disebabkan oleh pengalaman
teratur [v] sudah diatur baik-baik (rapi, beres); berturut-turut dng tetap
Dari kedua pengertian tersebut, belajar teratur berarti usaha untuk memperoleh kepandaian dengan denan berturut-turut.
b.        Pentingnya belajar teratur dan merasakan manfaatnya bagi diri siswa
a.       Agar kita paham materi pelajaran yang telah diberikan guru
Belajar teratur membuat kita menjadi lebih paham pada materi pelajaran yang diterangkan oleh guru didepan kelas. Keteraturan dalam belajar akan menambah pemahaman kita sekalipun sebentar-sebentar. Misalnya setiap bangun tidur pada pagi hari seorang siswa membaca materi pelajaran yang sudah lalu atau materi baru.
b.      Mengingatkan kembali materi yang sudah dipelajari
Apabila catatan atau materi yang sudah diterangkan dibaca ulang, akan membantu memori/ingatan kita akan suatu materi pelajaran misalnya sejarah kemerdekaan Indonesia. Pengerjaan soal-soal di buku LKS sangat membantu dalam mengingat materi yang sudah lalu.
c.       Karena dengan belajar kita siap ulangan setiap waktu
Pemahaman yang kita dapat dari belaja teratur akan memudahkan kita jika sewaktu-waktu guru mengadakan ulangan mendadak. Ada beberapa guru yang seringkali mengadakan ulangan mendadak untuk mengetahui kesiapan siswa dan mengecek belajar mandiri siswa di rumah.
c.         Membuat jadwal belajar yang teratur

JADWAL PEKANAN

   hari                                          target 
      Senin                                 matematika & bahasa Indonesia
      Selasa                                fisika & agama
      Rabu                                  software & blogging
      Kamis                                PPKN & Bahasa Inggris
      Jumat                                  hardware
      Sabtu                                  latihan soal & belajar  kelompok
      Minggu                                istirahat


JADWAL HARIAN

jam
kegiatan
keterangan
04.30-05.00
bangun tidur dan shalat subuh

05.00-05.30
belajar dan mempersiapkan perlengkapan ke sekolah

05.30-06.00
membereskan kamar dan rumah


06.00-06.30
mandi dan persiapan ke sekolah

06.30-07.00
berangkat ke sekolah

07.00-14.00
belajar di sekolah

14.00-15.00
pulang sekolah dan istirahat

15.00-17.00
belajar

17.00-19.00
mandi, membantu orang tua, makan malam

19.00-21.00
belajar dan mengerjakan tugas

21.00-22.00
menonton TV atau belajar

22.00-04.30
tidur


Memasuki Kota yang Baru

Langit masih gelap kala itu. Dengan sayup-sayup adzan diujung pengeras suara menandakan shubuh sudah tiba. Masjid agung terlihat ramai pengu...