Selasa, 28 April 2015

Selamat Jalan Lintang

Allah sungguh sayang denganmu Lintang.. 

Sebagai orang yang pernah tinggal satu atap denganmu. Rasanya tidak ada celah buruk dalam dirimu. Kamu yang selalu minta dibangunkan dan membangunkan untuk shalat malam. Ketukan pintu dan alarm di pagi buta yang membangunkan semangat untuk berdiri dan menggelar sajadah. Tak perlu berkoar-koar dengan semangat 45 memang karena kamu hanya butuh bangun. Ya. Kamu hanya butuh bangun untuk shalat dan meminta lebih banyak pada Nya. 

Ditengah jiwa lembut yang tak pernah marah itu ada kekuatan. Untuk melakukan segala upaya dalam mewujudkan harapan dan target. Kamu tidak pernah mengeluh dan menangis sejadinya. Kamu lelah, kamu jenuh tetapi kamu memilih untuk terus berjalan dan melangkah. Tugas kuliah, bermain, ibadah, bertegur sapa dengan keluarga dirumah dan banyak hal yang kamu lakukan dalam sehari. Kadang aku merasa iri, iri dengan kesempatan dan keberuntungan dalam hidup kamu. Yang paling membuat iri adalah kekuatan itu. Semacam kekokohan yang sangat dalam balutan kelembutan seorang anak yang dibesarkan penuh kasih sayang. 

Lintang, banyak sekali pembelajaran dari kamu yang begitu berharga. Tentang bakti kepada orang tua, target hidup yang tak muluk namun realistis, persahabatan yang tanpa syarat, kekhusyukan yang dibangun dengan kegigihan, dan manjanya seorang adik kepada kakak perempuannya. Disana ada Ibu kan ya? Sama-sama saling doakan ya. Biar Mega sama Bapak doakan dari sini. 

Semua orang telah kamu buat kagum dan bangga. Betapa mereka benar-benar mencintaimu karena kamu begitu layak untul itu. Tetaplah bersinar. Biarkan kami mengenangmu dalam banyak cara dan mendoakanmu dan Ibu selalu. Allah, ampunilah ia dan ibunya. Tempatkan keduanya ditempat terbaik dari surga Mu .. Aamiin.. 

Memasuki Kota yang Baru

Langit masih gelap kala itu. Dengan sayup-sayup adzan diujung pengeras suara menandakan shubuh sudah tiba. Masjid agung terlihat ramai pengu...