Senin, 19 Maret 2018

MENGELUH

Dosen model-model konseling saya pernah berkata dalam sebuah sesi perkuliahan,

"MENGELUH ADALAH SALAH SATU TINDAKAN PALING TIDAK EFEKTIF"

Semua orang mengeluh tidak terkecuali. Tuhan pun telah menuliskannya, manusia bersifat kikir lagi berkeluh kesah. Kita bisa menjumpai keluhan demi keluhan di media sosial dari rakyat jelata hingga orang ternama. Apa yang dikeluhkan? Apa saja menyangkut hidup dan kehidupan baik itu urusan dirinya sendiri maupun urusan orang lain.

Keluhan dan mengeluh. Siapapun yang mendengarnya mendadak diliputi suasana tidak enak. Bagi yang mengeluhkan sesuatu pastinya bukan hal yang mengganggu. Justru bisa dianggap sebagai pelepasan emosi atau ketegangan dalam diri. Lantas apakah kita hanya akan berdiam diri dan mengutuk dalam hati saja melihat tindakan tidak efektif tersebut? Mari melihat lebih dalam perihal mengeluh dan keluhan. Barangkali ada hal baik yang bisa kita lakukan apabila menjumpainya suatu waktu.

🎭 WHY?
Mengapa seseorang mengeluh? Kok sempat-sempatnya mengeluh ditengah keadaan yang tidak enak? Ada beberapa hal yang menjadi alasan beberapa orang mengeluh, berikut diantaranya:
1. Realita yang tidak sejalan dengan harapan.
Misalnya Mita ingin rekreasi ke danau bersama teman kuliahnya. Sesampainya di danau mendadak hujan deras. Rencana awalnya mereka ingin menikmati danau dengan menyewa perahu dayung dan berkeliling. Kini mereka hanya bisa berteduh sambil menikmati teh hangat di area danau. "Hujannya bikin bete. Gagal deh rencana kita. Udah jauh-jauh hari planning, agendain jadwal barengan pula. Kalau kaya gini kan jadi sia-sia gegara hujan. Pfft".
2. Ketidakmampuan untuk mengendalikan diri.
Hambatan yang kita temui dalam melakukan sesuatu tidak serta merta bisa disikapi dengan bijak oleh semua orang. Harapan yang tidak sesuai menimbulkan kekecewaan. Semua orang pasti kecewa dengan kegagalan tetapi apakah kita akan mengumpat dan memaki? Kita jadi disibukkan dengan komentar yang sebenarnya tidak membantu saat itu. Akhirnya memperburuk suasana (*hati) yang ada.
3. Kurangnya jam terbang/pengalaman.
Seseorang yang belum pernah bekerja di bidang konstruksi bangunan dan belum memahami bahwa pekerjaan tersebut membutuhkan energi ekstra berpeluang mengeluh lebih banyak daripada mereka yang sudah berpengalaman. Logikanya, semakin kita sering menghadapi suatu masalah semakin mudah kita beradaptasi terhadap masalah yang datang kemudian. Tidak heran orang selalu berkata bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik.
4. Lingkungan (*sosial) yang tidak sehat.
Ada lho orang yang tadinya easy going, humble, tabah kemudian berubah menjadi sensitif, suka mengeluh dan mengumpat karena pergaulan yang salah. Lingkungan sosial sangat berpengaruh dalam membentuk karakter seseorang. Meskipun awalnya orang tersebut memiliki karakter yang jauh berbeda dengan lingkungan. Lambat laun ia belajar bahasa, kebiasaan hingga karakter yang ada dalam dirinya. Mengukur ini tentu agak sulit jika hanya diri sendiri yang melakukan. Cobalah minta orang lain untuk mengevaluasi perubahan yang terjadi dalam diri kita selama bertahun-tahun. Memilih teman yang obyektif juga penting agar mereka menyampaikan substansi bukan basa basi yang basi.

🎭 WHAT
Apa sih yang dikeluhkan orang-orang setiap harinya? Jawaban singkatnya adalah apapun dan siapapun. Bisa jadi Andalah salah satunya. Oh my God! But that's true dengan syarat kita menjadi orang yang memiliki karakter buruk atau melakukan sesuatu yang tidak diharapkan.
1. Apa yang dikeluhkan?
Pekerjaan yang tidak kunjung selesai, listrik mati sedangkan nasi belum matang dan baju kotor belum dicuci, jaringan ponsel yang trouble, macet, masakan yang keasinan, bangun kesiangan, hinggat bulu yang ditinggalkan kucing diatas keset pintu depan rumah.
2. Siapa yang dikeluhkan?
Pasangan yang posesif atau acuh, anak yang susah makan, atasan yang killer, dosen yang super sibuk sehingga jarang bimbingan, kasir minimarket yang lelet, hingga abang pengamen yang nodong recehan di bus antarkota.
Apapun dan siapapun bisa menjadi bahan keluhan. Dari hal sepele hingga harga bahan makanan pokok yang terus melonjak naik tanpa mau turun. Dari kebijakan pemerintah yang levelnya tingkat dewa hingga harga snack di warung yang semakin mahal tapi isinya angin doang. Haha. Sedih ya.

🎭 TREATMENT
Apa yang seharusnya kita lakukan apabila bertemu dengan orang yang suka mengeluh?
A. Dengarkan
Satu-satunya harapan mereka yaitu didengarkan. Sama sekali tidak butuh masukan dari pendengarnya. Apalagi provokasi dengan kalimat "Oh ya? Terus bagaimana?".
B. Alihkan pembicaraan
Daripada memprovokasi mereka, lebih baik mencari tema lain yang netral. Dimana nuansanya lebih meredakan ketegangan. Sampaikan hal baik dan berguna yang tidak ada hubungannya dengan itu. Ide bagus untuk menyampaikan berita gembira kepada mereka sehingga perhatian mereka teralihkan.
C. Ciptakan suasana kondusif
Mengeluh merupakan kebiasaan yang tumbuh dari pembiasaan. Orang ini akan mengurangi keluhannya jika tidak dipancing atau difasilitasi. Bayangkan jika kita mengacuhkan keluh kesah mereka dan jika kita menanggapi dengan serius? Memfasilitasi keluh kesah bukan obat yang terbaik. Justru memperparah mereka untuk melakukannya lagi dan lagi dilain waktu.

NOTES!!
📋 Seseorang mengeluh kepada orang yang dipercaya. Kabar baiknya adalah Anda dipercaya oleh mereka untuk mendengarkan luapan emosi mereka. Namun hal ini tidak selamanya benar karena ada juga orang yang sesuka hati mereka mengeluh kepada semua orang. Ada ibu-ibu yang mengeluh di bus kepada orang yang duduk disebelahnya. Kenalan pun tidak tetapi langsung tembak sana tembak sini. Rasa percaya teman Anda tentu beda kualitasnya dengan orang didalam bus tsb bukan?
📋 Jika merasa tidak tahan dengan mereka, jangan dipaksa untuk berpura-pura mendengarkan. Karakter tidak sehat ini bisa menular seiring berjalannya waktu. Anda terbiasa mendengarkan teman dekat Anda mengeluh, bisa jadi besok Anda yang mengeluh. Menjaga jarak itu penting. Memilih teman berkarakter baik itu kebutuhan.

Orang yang suka mengeluh ada di sekitar kita. Mereka adalah teman kita, pasangan kita, orang tua kita, teman satu kantor dan sebagainya. Mereka tidak harus dijauhi tetapi diarahkan ke penyaluran emosi yang positif atau treatment yang lebih menumbuhkan sikap positif. Hasilnya jangan ditunggu karena merubah sikap membutuhkan waktu yang bukan sebulan dua bulan. Mudah-mudahan kita berada dalam lingkungan sehat yang mendukung kita untuk terus bersikap bijak atau bisa melakukan hal berguna bagi mereka yang memiliki kebiasaan tidak sehat tersebut.

Happy Monday!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Memasuki Kota yang Baru

Langit masih gelap kala itu. Dengan sayup-sayup adzan diujung pengeras suara menandakan shubuh sudah tiba. Masjid agung terlihat ramai pengu...