Diumur yang hampir seperempat abad, saya masih senang membeli
snack yang bertuliskan "berhadiah mainan didalam" atau
"berhadiah bila beruntung". Berapapun harganya dari yang lima ratus
rupiah sampai ribuan. Tertantang untuk bertaruh sepertinya. Mempertaruhkan
kesempatan untuk mendapatkan mainan atau hadiah didalam kemasan snack berukuran
mini. Tidak beresiko sehingga kita tidak akan rugi jika tidak mendapatkan
hadiah. Toh hanya hadiah tidak berharga yang mungkin akan kita acuhkan setelah
melihatnya.
Usia SD kelas 2 dan 3 saat saya berumur 8 tahunan, Bapak saya
rutin membelikan susu Dancow yang berhadiah buku cerita didalam kemasannya.
Bermacam-macam cerita yang diangkat. Buku cerita yang saya ingat tentang asal
usul daerah Salatiga. Ada pula snack Chiki dengan varian rasa coklat dan keju
yang bungkusnya berwarna kuning. Didalamnya kita akan mendapatkan hadiah mainan
berhologram dengan gambar tokoh kartun. Koleksi hadiah dari Chiki yang saya
kumpulkan mencapai puluhan dan itu dapat dianggap prestasi. Lain lagi snack
genre potato yang bentuknya mirip potongan irisan batang daun bawang. Produsen
potato pada saat awal promosi memberi label "berhadian mainan" yang
menandakan kepastian mendapatkan hadiah. Belakangan saya sadar bahwa ada
embel-embel "berhadiah mainan jika beruntung" yang menyurutkan niat
saya untuk membelinya.
Berapa umurmu? Apakah masih antusias untuk membeli snack dengan
iming-iming hadiah didalam kemasan? Perkembangan jaman menggeser trik marketing
hadiah didalam kemasan menjadi bonus berupa produk lain atau potongan harga
setiap pembelian dengan syarat tertentu. Target pembelinya tentu bukan
anak-anak lagi atau orang seperti saya melainkan ibu rumah tangga atau mereka
yang berusaha untuk mendapatkan banyak barang dengan uang yang terbatas.
Dalam konsep behaviorisme prinsip memberikan hadiah dikenal
dengan istilah reinforcement
[penguatan]. Ada reinforcement yang
positif yaitu pemberian sesuatu yang menyenangkan seperti hadiah, pujian, atau
pemberian lainnya. Yang negatif berupa pengurangan atau penghilangan sesuatu
yang tidak menyenangkan seperti potongan pajak, potongan masa tahanan dsb.
Hadiah mainan di dalam kemasan snack merupakan reinforcement positif karena
produsen memberikan sesuatu yang menyenangkan kepada konsumen. Tujuan utama
pemberian reinforcement oleh produsen
yaitu tidak lain untuk peningkatan penjualan produk mereka. Mereka cenderung
memberikan sesuatu yang disenangi pasar untuk menarik kembali konsumen yang
"kabur" dari produk mereka. Konsumen pun punya pertimbangan
kemampuan, selera, dan keteguhan hati untuk memilih produk mana yang mereka
pilih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar