Senin, 01 Desember 2014

Melepaskan Cinta yang Sempurna

#SentimentilPernikahan

Keputusan menikah merupakan suatu keputusan yang besar dalam hidup. Dengan menikah, kewajiban dan hak baru melekat dalam diri laki-laki maupun perempuan. Seorang suami akan bertanggungjawab pada nafkah lahir batin istrinya. Sedangkan istri akan memegang peran tidak kalah penting dalam rumah tangga yang akan dibinanya. Ada pepatah bilang "menikahlah, maka engkau akan bahagia".

Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kalian serta orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahaya laki-laki dan hamba-hamba sahaya perempuan yang kalian miliki (An Nur: 32).

Meninggalkan rumah bagi seorang perempuan merupakan hal yang sangat sulit apalagi jika dalam rumahnya ia senantiasa diberikan kasih sayang dan perhatian dari keluarganya. Ia harus meninggalkan ibu yang selama ini menjadi tempat berkeluh kesah. Ia pun harus dilepaskan oleh ayah yang selama ini menjaganya dengan sebaik-baiknya. Perempuan yang sudah kodratnya berhati lembut dan sensitif tentu memandang pernikahan sebagai sesuatu yang menyenangkan sekaligus menyedihkan. Ia senang karena memperoleh imam shalih yang akan membimbingnya dalam hidup yang diberkahi Allah. Dalam keadaan senang pun ia sedih karena harus meninggalkan ayah yang dicintainya dan yang telah merawatnya sejak masih didalam kandungan.

Sejatinya, ayah menitikkan airmata ketika anak perempuannya dijemput oleh laki-laki lain yang berkomitmen untuk menikahinya. Hati ayah kosong mendadak karena anak kesayangannya pergi dengan laki-laki yang mungkin belum pernah dikenalnya dalam hidup. Sebuah pertaruhan hidup, apakah hidup anak perempuannya akan bahagia atau sebaliknya. Tetapi ayah tetaplah ayah. Ia selalu mengatakan YA untuk pilihan anaknya. Semenjak dalam kandungan pun ayah sudah mengatakan YA pada apapun yang akan membahagiakan anaknya. Ia rela hujan-hujanan untuk mencari lembar demi lembar rupiah. Terkantuk-kantuk sampai jauh malam untuk menambah penghasilan keluarga agar anaknya dapat minum susu. Bahkan sampai anak mengenakan toga di acara wisuda, ayah masih saja bergulat dengan usaha dan usaha. Hingga pada suatu hari, anak perempuannya yang sudah ia besarkan dengan susah payah memilih untuk melanjutkan hidup dengan laki-laki pilihannya.

Orang bilang, kasih sayang orang tua sepanjang masa sedangkan kasih sayang anak sepanjang galah. Begitulah ayah menunjukkan cintanya. Tak peduli ia harus berhutang ke sana kemari agar anaknya dapat mengikuti tes semesteran. Ayah tidak pernah kehilangan akal untuk membuka pintu-pintu kebahagiaan anaknya. Kini ada seorang laki-laki yang mengambil cinta kesayangannya dan meminta diri untuk menggantikan perannya. Apakah ayah harus sedih? Apakah ayah harus mengajukan syarat? Ayah mengatakan kepadamu bahwa laki-laki pilihanmu tentu baik dan ayah tidak melarang asal kamu telah memikirkannya dengan baik. Ternyata ayah memilih untuk bahagia melepasmu kepada laki-laki yang berani menggantikan perannya selama ini. Apakah ia harus sedih? Bahkan disaat melepasmu, ia begitu bahagia.

Dialah yang melepaskan cintanya yang sempurna dalam satu harapan, agar hidupmu lebih indah dan bahagia dengan laki-laki pilihanmu. Upacara melepaskamu pun yang seharusnya sendu malah diisi dengan tarian dan nyanyian. Dihiasi dengan bunga aneka warna dan makanan serba nikmat. Dipersiapkan berbulan-bulan sebelumnya dan semua orang mengira ini menyenangkan. Inilah kebahagiaan. Kau dan laki-laki pilihanmu tentu bahagia. Keluargamu dan keluarganya pun bahagia. Tapi tentu kebahagiaan ayahmu jauh melampaui kebahagiaanmu dan suamimu.

Jangan kau tanyakan bagaimana rasanya menjadi ayah, karena kau pun akan melepaskan anak perempuanmu kelak di hari pernikahannya. Jangan pula kau tanyakan bagaimana dilepaskan seorang ayah luar biasa hebat, karena kau pun akan merasakan bagaimana dilepaskan oleh ayahmu sendiri.

Maka hanya laki-laki luar biasa yang pantas untuk menggantikan ayahmu yang luar biasa.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Memasuki Kota yang Baru

Langit masih gelap kala itu. Dengan sayup-sayup adzan diujung pengeras suara menandakan shubuh sudah tiba. Masjid agung terlihat ramai pengu...