Dalam Malam
Jangkrik belum juga memulai paduan
suara
deru mesin masih hingar di luar
jendela
kesibukan masih menunggu jam
berakhirnya
Riuh televisi memenuhi ruang sempit
ini
menampilkan lawakan garing artis
ibukota
sepi akan datang jam 11 malam ini
tolong biarkan ia menginap untuk
menidurkan
gadis cilik di sebuah kamar gelap
Tubuh itu lelah menolak lapar,
sementara Tuhan
amat senang dirayu-rayu dengan dzikir
dan shalat
Dia mengasihi tubuh itu, tubuh itupun
mengasihi Tuhannya
hanya saja tubuh itu lelah berusaha
menghilangkan lapar agar khusyuk dalam sujud subuhnya
Tapi entahlah, mungkin ini yang
dinamakan manisnya keimanan
tubuh itu tidak lapar saat sujud di
atas sajadah usangnya
ia tidak bersedih atas lapar yang
dideritanya
Sepi mulai mengetuk pintu depan.
Dipersilahkan masuk oleh pemilik rumah
si gadis terkantuk di depan meja
belajarnya
memilih untuk menarik selimut dan
tidur
Jangkrik dan kawannya memperdengarkan
lagu sendu setiap malam
mereka mengantarkan orang untuk lelap
dalam lelahnya
Aku?
Lihatlah, aku begitu antusiasnya
membuka lembar demi lembar ayat Nya tentang adab memaafkan
Ya
Aku memaafkanmu karena Allah
kemudian mendengarkan lagu melankolis
binatang malam dan mengawali lagi untuk mencintai dengan cara Nya
*********
Tidak ada komentar:
Posting Komentar