Bergaul dengan orang
lain tidak selamanya berjalan mulus tanpa hambatan. Perjalanan hidup bersama
mereka diwarnai dengan aneka bumbu kehidupan. Yang paling menyenangkan adalah
sukses bersama atau merayakan keberhasilan. Semua orang ingin selalu berada
dalam fase itu tetapi tidak semua orang mendapatkannya. Kita seringkali menemui
batu kerikil bernama kesalahan.
Dalam berbagai cerita
sahabat dan orang tua kita melihat bagaimana Allah memberikan mereka ujian
dalam hidup. Mereka dibohongi, ditipu, dipermalukan di depan umum atau
perbuatan buruk lain yang tidak disangka. Siapa yang tidak akan marah jika
rencana yang sudah disusun harus gagal karena salah seorang terlambat. Marah
adalah emosi yang wajar. Rupa dari kemarahan itu yang kadang berlebihan
sehingga membuat mereka yang salah justru semakin merasa bersalah.
Dan
balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barangsiapa
memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahala dari
Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim [Asy Syura: 40]
Ada sebuah quote dari
seorang tokoh bahwa “orang yang tidak bisa marah terhadap hal-hal yang buruk
biasanya kekuarangan antusias untuk melakukan hal-hal baik.” Sebenarnya marah
merupakan salah satu bentuk reaksi kita dalam menyikapi sesuatu yang tidak
benar.
Perkataan
yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan
yang menyakiti. Allah Maha Kaya, Maha Penyantun [Al Baqarah: 263]
Marahlah jika perlu
karena ada seuatu yang seharusnya tidak terjadi dan tidak benar. Bentuklah
kemarahan itu menjadi sesuatu yang meluluhkan hati orang yang bersalah kepada
kita sehingga mereka tidak mengulangi kesalahan mereka.
Dan
bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa [Ali
Imran: 133]
(yaitu)
orang-orang yang berinfaq, baik di waktu lapang maupun sempit, dan oorang-orang
yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah
mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan [Ali Imran: 134]
Dan
jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan
yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang
lebih baik bagi orang yang sabar [An Nahl: 126]
Menyadari bahwa
kemarahan bukanlah jawaban dan sabar lebih menyelesaikan masalah, kita akan
lebih tenang dengan melihat Q,S An Nur :22
Dan
janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan diantara kamu
bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kerabat (nya),
orang-orang miskin dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, dan hendaklah
mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah yang
mengampuni? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang [An Nur: 22]
Kita memang bukan
malaikat atau Rasul yang memiliki akhlak sempurna. Kita manusia biasa yang bisa
salah dan marah ketika orang lain melakukan kesalahan. Hal yang manusiawi
bukan? Tetapi sabar juga manusiawi, artinya kita bisa melakukannya seperti
orang lain.
Tetapi
barangsiapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk
perbuatan yang mulia [Asy Syura: 43]
@Cilacap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar