Menemukan pagi yang
menyenangkan adalah ketika mata terbuka, hati begitu lapang menghirup udara
pertama hari ini. Walaupun setelah 10 menit kita akan teringat segudang agenda
dan janji padat seharian. Biarkan dirimu terbebas dari menjadu mahasiswa tingkat
akhir yang ditagih kelulusannya. Lupakan sejenak bahwa kamu adalah pegawai
rendahan suatu perusahaan multinasional. Acuhkan kalau hari ini karyawan
menanti gaji dari tandatanganmu. Manjakan dirimu di pagi yang diberkahi Tuhan
dengan dzikir pagi yang semarak. 10 menit untuk merasa mungil dan polos dipeluk
bumi yang belum hangat oleh mentari.
Ayam baru saja berkokok
di ujung gang sana dan membangunkan tuannya yang memanja dibalik selimut. Ada
juga yang masih terjaga dan masih disibukkan dengan pekerjaan. Yang lain sudah
mengunci bilik untuk bergegas ke ladang, menyalakan mesin kendaraan bahkan
sudha bercengkrama dengan pelanggan membicarakan hujan semalam.
Aku ingin kamu disini
menikmati sajian Tuhan yang menakjubkan. Hanya 10 menit setiap harinya. Usai
ritual pagi kita bisa beranjak untuk mewujudkan satu per satu impian yang kita
tuliskan dalam kesadaran penuh. Daftar yang kita coret perlahan karena sudah
terwujud dalam realitas. Apakah kamu akan terus membersamai hingga kutuliskan
impian yang lebih banyak dari ini semua?
Seredup lampu diujung
jalan yang sudah kala dengan neon di ufuk. Langkah kaki mereka sudah tidak
terdengar lagi dalam hening. Hiruk pikuk menggeser gelap dan sepi yang
mengungkung semalam. Tanah nampak tak berair karena hujan. Airnya sudah meresap
hanya dalam hitungan jam tanpa kita sadari.
Apakah sudah 10 menit?
Rasanya ingin berlama-lama merenungi keagungan pagi-Nya. Banyak-banyak
bersyukur akan setiap peristiwa unik di setiap detik yang terlewati. Tuhan,
apakah aku bisa merasakan pagi yang menakjubkan lagi esok? Apakah Engkau masih
mengijinkanku untuk menemui pagi-Mu dengannya? Jangan pernah biarkan aku
mencintainya lebih dari aku mencintai-Mu.
Buku dan kertas
kubiarkan berserak di lantai. Tulisan-tulisan kecil yang mencuat dilembarnya
akan kubaca lain waktu. Pemikiran tentang tipuan sejarah manusia penghuni benua
emas masih menari di kepala. Seolah penjelasan ilmuwan dan sejarawan belum
memuaskan rasa penasaran. Seburuk itukah pelaku sejarah menuliskan dirinya?
Ajisaka tetap terpatri dalam benak manusia keraton sementara orang di luar
istana sudah tidak peduli.
Kita akan menuliskan
catatan sejarah terbaik untuk negeri ini bukan? Menuliskan apa yang sebenarnya
berlaku atas diri kita. Maka aku akan melakukan yang terbaik untuk hidup.
Tuesday. 05.45 pm
April 1st,
2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar