Jilvia
Indyarti | Guru Bimbingan dan Konseling |SM3T Angkatan V LPTK Unnes
Teriknya
Flores menyapa saat mata menemukan Labuan Bajo sebagai bandara transit pertama.
Disebelah sana, ada danau satu-satunya di dunia. Danau tiga warna yang
berubah-ubah warnanya sesuai dengan musim yang ada. Eit, kita tidak akan
membahas Kelimutu Lake. Tempat pertama kali yang membuatmu bangga pernah
berkunjung ke Ende selain Kelimutu yaitu kota ini pernah menerima Soekarno
sebagai tamu yang tidak (*belum) dikenal masyarakat.
Inilah
pulau di sisi timur Indonesia yang dijadikan Belanda sebagai tempat pembuangan
Soekarno. Film tentang masa pembuangan
Soekarno di Ende akan memandu kamu untuk mengenal sudut demi sudut Ende dalam
bingkai tempo dulu. Sosok Bung Karno diperankan oleh Baim Wong dan Inggit
diperankan oleh Paramitha Rusady.
Rumah
yang dulu ditempati Soekarno letaknya di tengah kota Ende. Bahkan hanya sekitar
1 kilometer dari titik O km kota. Konstruksi, nuansa, perabot dan kondisi rumah
pengasingan tersebut dipertahankan persis sama ketika Soekarno menempatinya.
Renovasi yang dilakukan hanya berkisar antara pembaruan cat, penggantian
komponen rumah yang sudah rusak dan perapian sekitar rumah.
Rumah
pengasingan tersebut dijaga oleh petugas yang asli orang Ende dan sudah hafal
tentang riwayat Soekarno selama masa pembuangan. Rumah tersebut memiliki
halaman yang cukup lapang. Ada pohon rindang disisi rumah sehingga mengalirkan
udara segar di pinggir rumah. Flores adalah pulau yang senantiasa hangat.
Keberadaan pohon disekitar rumah sangat berharga untuk menciptakan udara segar
setiap harinya.
Bagian
inti rumah terpisah dari dapur, kamar mandi bahkan tempat makan. Bagian inti
rumah meliputi ruang tamu, kamar Soekarno, kamar Ibu Amsi kemudian ada sebuah
ruang shalat dibagian belakang inti rumah. Lampu, desain interior, dan
perabotan yang dipajang ada beberapa yang masih asli. Dibagian belakang rumah
ada sebuah sumur yang digunakan Inggit untuk mandi, memasak, mencuci dan
sebagainya. Dibagian belakang rumah pun ada halaman yang cukup lapang. Disini
selain terdapat sumur, ada pula dapur dan kamar mandi. Penataannya cukup rapi
dan lapang sehingga pengunjung merasa nyaman. Kesan keasliannya agak berkurang
menurut saya karena renovasi yang terlampau bagus. Saya berpikir “Ini asli?
kenapa semuanya seperti baru?”. Whateever, that’s amazing to visit this place.
Halaman Belakang Rumah Pengasingan. Nampak sumur yang digunakan keluarga Bung Karno dalam aktivitas sehari-hari |
Kalau
kamu lupa dengan kisah-kisah yang ditorehkan Soekarno pada jamannya. Pengelola
rumah pengasingan menyediakan buku-buku yang dapat dibeli pengunjung untuk
menambah wawasan tentang kehidupan Soekarno. Berita baik kedua adalah pengelola
tidak menetapkan tarif bagi pengunjung. Hanya sumbangan seikhlasnya. Bagaimana?
Masih berpikir lama untuk berkunjung kesini? Cerita belum berakhir kawan. Kita
akan mengunjungi taman perenungan Soekarno di kawasan titik O km.
Titik
O km dapat menjadi titik tolak perjalananmu di Ende. Ya. Yogyakarta memiliki
titik O km. Pun dengan kota lain termasuk Ende. Titik 0 km berada persis di
lapangan Pancasila. Tugunya terpatri manis dipinggir jalan. Berjalanlah
menyusuri jalan Soekarno dan lihat ke arah kiri. Kamu akan menemukan taman
perenungan tidak jauh dari lapangan. Mata memandang pun sudah terlihat
tamannya.
Taman
perenungan Soekarno terdiri atas pohon beringin, kolam, dan patung Soekarno
yang sedang duduk gagah memandang Laut Sawu. Pohon beringin dipercaya memiliki
lima cabang yang kemudian menginspirasi Soekarno merenungkan Pancasila. Konon
pohon beringin tersebut pernah tumbang dan tumbuh lagi dengan jumlah cabang
yang sama dengan sebelumnya. Apakah ini kebetulan? Wallahu’alam. Masyarakat
setempat mengatakan Soekarno merenungkan pokok-pokok Pancasila di taman ini.
Taman
ini sekalipun tidak seperti taman pada umunya yang dipenuhi bunga warna warni,
tetapi cukup sejuk bila dibandingkan dengan sisi lain kota. Beberapa pohon
besar menaungi kawasan taman. Kolam yang berada didekat pohon beringin menambah
asri taman tersebut.
Suasana Taman Perenungan Bung Karno |
Semoga
gambaran ini bisa membuat kamu semakin mupeng untuk berkunjung kesini. Kalau ke
Ende belum afdol kalau belum ke Kelimutu. Yang paling kebangetan, kalau tidak
berkunjung ke rumah pengasingan dan taman perenungan Bung Karno yang persis di
tengah kota. So, come join to us here. Enjoy the city tour.
Dari pintu depan Rumah Pengasingan Bung Karno |
Masih bercerita
dari Ende,
19 November 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar