Rabu, 25 November 2015

MENAPAK DI TANAH PEMBUANGAN SOEKARNO



Jilvia Indyarti | Guru Bimbingan dan Konseling |SM3T Angkatan V LPTK Unnes



Teriknya Flores menyapa saat mata menemukan Labuan Bajo sebagai bandara transit pertama. Disebelah sana, ada danau satu-satunya di dunia. Danau tiga warna yang berubah-ubah warnanya sesuai dengan musim yang ada. Eit, kita tidak akan membahas Kelimutu Lake. Tempat pertama kali yang membuatmu bangga pernah berkunjung ke Ende selain Kelimutu yaitu kota ini pernah menerima Soekarno sebagai tamu yang tidak (*belum) dikenal masyarakat. 

Inilah pulau di sisi timur Indonesia yang dijadikan Belanda sebagai tempat pembuangan Soekarno.  Film tentang masa pembuangan Soekarno di Ende akan memandu kamu untuk mengenal sudut demi sudut Ende dalam bingkai tempo dulu. Sosok Bung Karno diperankan oleh Baim Wong dan Inggit diperankan oleh Paramitha Rusady.

Rumah yang dulu ditempati Soekarno letaknya di tengah kota Ende. Bahkan hanya sekitar 1 kilometer dari titik O km kota. Konstruksi, nuansa, perabot dan kondisi rumah pengasingan tersebut dipertahankan persis sama ketika Soekarno menempatinya. Renovasi yang dilakukan hanya berkisar antara pembaruan cat, penggantian komponen rumah yang sudah rusak dan perapian sekitar rumah. 

Rumah pengasingan tersebut dijaga oleh petugas yang asli orang Ende dan sudah hafal tentang riwayat Soekarno selama masa pembuangan. Rumah tersebut memiliki halaman yang cukup lapang. Ada pohon rindang disisi rumah sehingga mengalirkan udara segar di pinggir rumah. Flores adalah pulau yang senantiasa hangat. Keberadaan pohon disekitar rumah sangat berharga untuk menciptakan udara segar setiap harinya. 
Didepan plang Rumah Pengasingan Bung karno

Bagian inti rumah terpisah dari dapur, kamar mandi bahkan tempat makan. Bagian inti rumah meliputi ruang tamu, kamar Soekarno, kamar Ibu Amsi kemudian ada sebuah ruang shalat dibagian belakang inti rumah. Lampu, desain interior, dan perabotan yang dipajang ada beberapa yang masih asli. Dibagian belakang rumah ada sebuah sumur yang digunakan Inggit untuk mandi, memasak, mencuci dan sebagainya. Dibagian belakang rumah pun ada halaman yang cukup lapang. Disini selain terdapat sumur, ada pula dapur dan kamar mandi. Penataannya cukup rapi dan lapang sehingga pengunjung merasa nyaman. Kesan keasliannya agak berkurang menurut saya karena renovasi yang terlampau bagus. Saya berpikir “Ini asli? kenapa semuanya seperti baru?”. Whateever, that’s amazing to visit this place. 
Halaman Belakang Rumah Pengasingan. Nampak sumur yang digunakan keluarga Bung Karno dalam aktivitas sehari-hari

Kalau kamu lupa dengan kisah-kisah yang ditorehkan Soekarno pada jamannya. Pengelola rumah pengasingan menyediakan buku-buku yang dapat dibeli pengunjung untuk menambah wawasan tentang kehidupan Soekarno. Berita baik kedua adalah pengelola tidak menetapkan tarif bagi pengunjung. Hanya sumbangan seikhlasnya. Bagaimana? Masih berpikir lama untuk berkunjung kesini? Cerita belum berakhir kawan. Kita akan mengunjungi taman perenungan Soekarno di kawasan titik O km. 
 
Titik 0 km
Titik O km dapat menjadi titik tolak perjalananmu di Ende. Ya. Yogyakarta memiliki titik O km. Pun dengan kota lain termasuk Ende. Titik 0 km berada persis di lapangan Pancasila. Tugunya terpatri manis dipinggir jalan. Berjalanlah menyusuri jalan Soekarno dan lihat ke arah kiri. Kamu akan menemukan taman perenungan tidak jauh dari lapangan. Mata memandang pun sudah terlihat tamannya. 
 
Patung Bung Karno sedang memikirkan kondisi bangsa
Taman perenungan Soekarno terdiri atas pohon beringin, kolam, dan patung Soekarno yang sedang duduk gagah memandang Laut Sawu. Pohon beringin dipercaya memiliki lima cabang yang kemudian menginspirasi Soekarno merenungkan Pancasila. Konon pohon beringin tersebut pernah tumbang dan tumbuh lagi dengan jumlah cabang yang sama dengan sebelumnya. Apakah ini kebetulan? Wallahu’alam. Masyarakat setempat mengatakan Soekarno merenungkan pokok-pokok Pancasila di taman ini. 

Taman ini sekalipun tidak seperti taman pada umunya yang dipenuhi bunga warna warni, tetapi cukup sejuk bila dibandingkan dengan sisi lain kota. Beberapa pohon besar menaungi kawasan taman. Kolam yang berada didekat pohon beringin menambah asri taman tersebut. 
Suasana Taman Perenungan Bung Karno

Semoga gambaran ini bisa membuat kamu semakin mupeng untuk berkunjung kesini. Kalau ke Ende belum afdol kalau belum ke Kelimutu. Yang paling kebangetan, kalau tidak berkunjung ke rumah pengasingan dan taman perenungan Bung Karno yang persis di tengah kota. So, come join to us here. Enjoy the city tour.
Dari pintu depan Rumah Pengasingan Bung Karno

Masih bercerita dari Ende,
19 November 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Memasuki Kota yang Baru

Langit masih gelap kala itu. Dengan sayup-sayup adzan diujung pengeras suara menandakan shubuh sudah tiba. Masjid agung terlihat ramai pengu...