Selamat ulang tahun
Jilvia Indyarti
Happy 24 ya !!
[semoga tidak ada
orang lain yang mengucapkannya lagi hari ini]
Sedari kemarin cukup
nge-blank untuk merenda harapan baru
dan mengumpulkan tenaga untuk mengikhtiyarkan ratusan impian. Apakah karena
sudah melewati 23 putaran kali nuansa serupa? Barangkali begitu.
Terimakasih ya Rabb
sudah memberikanku kesempatan untuk hidup dengan iman kepada Mu.
Subhanallah
Walhamdulillah Walailahailallah Wallahuakbar.
Sungguh banyak cerita
yang terangkai dalam jejak 23 kali putaran matari. Ada senang, sedih, riang,
kelu, takut, bimbang, ceria, marah, haru, bingung, cemas, atau luapan emosi
yang terungkap dalam wajah 24 tahun ini.
Tidak ada satupun
kejadian yang terjadi di atas bumi dan di bawah langit Mu kecuali dengan
kehendak Mu. Ujian hidup yang mendewasakan begitu apik tergambar di belakang
sana. Melambaikan tangan dan dukungan untuk terus maju dengan kesemangatan
kerja yang menggelora. Pujian hidup serupa gula yang memberi manis liku
ikhtiyar. Aku sadar, tidak perlu mempertanyakan keihklasan pujian. Nyata-nyata
mereka peduli untuk menyempatkan diri memperhatikan fase hidup yang tengah
kulewati. Aku pun tidak begitu mempersoalkan seistimewa apa mereka selama ini.
Yang aku tahu, mereka ada dan menunjukkan kepedulian. Bukankah aku harus
berterimakasih kepada mereka, Tuhan?
Terimakasih
telah menguji dengan penuh makna..
Terimakasih
telah memuji dengan penuh cinta..
Ujian
dan pujian yang senantiasa hadir membantu banyak dalam seluruh pembelajaran
hidupku. Barakallah..
Terimakasih atas
kelulusan yang diberikan, umur yang semakin mantap dan ilmu yang semakin
beragam. 5 tahun di Semarang yang luar biasa. Meski selalu membenci jika
menjejakkan kaki di tanah ini dan selalu gempita manakala meninggalkannya.
Waktu selama itu tentu memberikan atmosfer tersendiri untuk disyukuri.
Menghitung teman,
ilmu, guru, pengalaman, dan cinta rasanya tidak terhitung banyaknya yang menorehkan
kebijaksanaan. Terimakasih teman dan sahabat, guru dan murabbi, BEM dan PKMU,
keluarga dalam rumah-rumah yang pernah kusinggahi. Terimakasih ilmu dan
pengalaman, cinta dan prestasi, impian dan ikhtiyar.
Jalanan yang terik di
luar sana membangunkan diri dari egosentris generasi penerus, aku akan merindukan almamater yang berderet
warna-warni seperti pelangi. Di jalanan mana lagi akan kutemui pemuda berani
seperti kalian? Jika memandang dari kejauhan ruang, jalanan dan segala hal yang
terjadi di sana apakah akan lebih baik setelah kita tinggalkan?
Akhir dari akademik
kampus merupakan titik tolak menuju fase selanjutnya. Tentu lebih menantang,
lebih dewasa dan bertanggungjawab. Mari merencanakan target hidup yang penuh
manfaat.
Akhirnya,
Selamat
menjelang pemakaian toga!!
Selamat
datang di dunia profesional
Selamat
mengistiqomahkan cinta yang satu J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar