Minggu, 13 Juli 2014

Happy 24 to Me



Selamat ulang tahun Jilvia Indyarti
Happy 24 ya !!
[semoga tidak ada orang lain yang mengucapkannya lagi hari ini]

Sedari kemarin cukup nge-blank untuk merenda harapan baru dan mengumpulkan tenaga untuk mengikhtiyarkan ratusan impian. Apakah karena sudah melewati 23 putaran kali nuansa serupa? Barangkali begitu.

Terimakasih ya Rabb sudah memberikanku kesempatan untuk hidup dengan iman kepada Mu.
Subhanallah Walhamdulillah Walailahailallah Wallahuakbar. 

Sungguh banyak cerita yang terangkai dalam jejak 23 kali putaran matari. Ada senang, sedih, riang, kelu, takut, bimbang, ceria, marah, haru, bingung, cemas, atau luapan emosi yang terungkap dalam wajah 24 tahun ini.

Tidak ada satupun kejadian yang terjadi di atas bumi dan di bawah langit Mu kecuali dengan kehendak Mu. Ujian hidup yang mendewasakan begitu apik tergambar di belakang sana. Melambaikan tangan dan dukungan untuk terus maju dengan kesemangatan kerja yang menggelora. Pujian hidup serupa gula yang memberi manis liku ikhtiyar. Aku sadar, tidak perlu mempertanyakan keihklasan pujian. Nyata-nyata mereka peduli untuk menyempatkan diri memperhatikan fase hidup yang tengah kulewati. Aku pun tidak begitu mempersoalkan seistimewa apa mereka selama ini. Yang aku tahu, mereka ada dan menunjukkan kepedulian. Bukankah aku harus berterimakasih kepada mereka, Tuhan?

Terimakasih telah menguji dengan penuh makna..
Terimakasih telah memuji dengan penuh cinta..
Ujian dan pujian yang senantiasa hadir membantu banyak dalam seluruh pembelajaran hidupku. Barakallah..

Terimakasih atas kelulusan yang diberikan, umur yang semakin mantap dan ilmu yang semakin beragam. 5 tahun di Semarang yang luar biasa. Meski selalu membenci jika menjejakkan kaki di tanah ini dan selalu gempita manakala meninggalkannya. Waktu selama itu tentu memberikan atmosfer tersendiri untuk disyukuri. 

Menghitung teman, ilmu, guru, pengalaman, dan cinta rasanya tidak terhitung banyaknya yang menorehkan kebijaksanaan. Terimakasih teman dan sahabat, guru dan murabbi, BEM dan PKMU, keluarga dalam rumah-rumah yang pernah kusinggahi. Terimakasih ilmu dan pengalaman, cinta dan prestasi, impian dan ikhtiyar.

Jalanan yang terik di luar sana membangunkan diri dari egosentris generasi penerus,  aku akan merindukan almamater yang berderet warna-warni seperti pelangi. Di jalanan mana lagi akan kutemui pemuda berani seperti kalian? Jika memandang dari kejauhan ruang, jalanan dan segala hal yang terjadi di sana apakah akan lebih baik setelah kita tinggalkan? 

Akhir dari akademik kampus merupakan titik tolak menuju fase selanjutnya. Tentu lebih menantang, lebih dewasa dan bertanggungjawab. Mari merencanakan target hidup yang penuh manfaat.
Akhirnya,

Selamat menjelang pemakaian toga!!
Selamat datang di dunia profesional
Selamat mengistiqomahkan cinta yang satu J



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Memasuki Kota yang Baru

Langit masih gelap kala itu. Dengan sayup-sayup adzan diujung pengeras suara menandakan shubuh sudah tiba. Masjid agung terlihat ramai pengu...