Banyak hal telah berubah begitupun
dengan ukhuwah yang semakin menampakkan kekuatannya karena diuji realitas.
Hidup memanggil kita untuk mengerjakan segala sesuatu yang memang berbeda dari
kemarin. Jika persamaan adalah bonus dari kekerabatan, maka perbedaan adalah
rahmat dari semua yang kita dapatkan dari Nya. Tidak ada yang salah dengan
perbedaan jalan hidup di masa depan. Yang salah adalah ketika pertalian itu
tiba-tiba memutus tanpa sebab yang sama-sama dipahami dan ketidakmengertian
mendominasi. Mungkin waktu juga yang mengajarkan pengertian hati atas pilihan
masa depan yang kita ambil masing-masing. Karena kitapun tidak tahu, pilihan
itu akan mengarahkan jalan kita kemana dalam rupa apa.
Di deret angka yang semakin mantap
pastilah disuguhi aneka rupa tanggungjawab dan peran ganda. Hasil dari proses
panjang pembelajaran mulai menampakkan rupanya. Ada sebagian yang tidak
bermasalah dengan pendewasaan tetapi sebagian mengalami dilema yang
menggelikan. Seolah kemarin masih lekat dan enggan beranjak padahal kereta
mesti berangkat karena sudah waktunya bergerak. Saya berpikir tengah berada
dalam kumpulan mereka yang belum mengerti alasan dibalik menurunnya 'kualitas'
hubungan antara dua manusia. Semua praduga positif masih berkeliaran aktif
menguatkan persepsi. Pada akhirnya kamu harus dewasa pada waktunya. Kembali
menjalani hidup yang lebih baik dengan rencana-rencana yang sudah direka ulang.
Saya pikir akan tiba suatu masa dimana
mata kita saling bertemu tetapi hanya tegur sapa resmi yang terjadi. Akan tiba
suatu masa dimana jabat tangan menjadi hambar dan senyum terlempar datar. Pada
saat itu kita berdua sama-sama paham bahwa begitulah hidup membawa diri kita.
Ketika mozaik kemarin milik kita, adakalanya mozaik hari ini bukan lagi
kepunyaan kita melainkan kepunyaan saya dan mereka atau kamu dan mereka. Kita
sadari hal itu dan sudah tidak ada lagi hati yang tergores akan
ketidakberfungsian euforia.
Selamat menapaki usia dengan karya yang
semakin realistis. Tahapan hidup yang saya pun sebenarnya sudah menapakinya
tahun lalu. Kamu kembali bertemu dengan keluarga yang masih mengharapkan takdir
dan nasib terbaik untukmu. Sedangkan apa-apa yang kamu kerjakan sekarang sudah
memikirkan apakah bisa membahagiakan secara ruhiyah bagi mereka atau tidak.
Ilmu yang dicari kemarin bukankah sudah menunjukkan manfaatnya perlahan demi
perlahan? Apakah itu semua sudah cukup untuk membuatmu bersyukur?
Bagimu, semua titik tolak hidup dimulai
hari ini. Mereka ulang catatan impian. Merencanakan gerak untuk hidup dan
kehidupan. Memaksimalkan semangat berbagi dengan sesama. Mengerjakan tugas yang
belum terselesaikan. Menyodori diri dengan sejumlah tanggungjawab baru.
Mengemasi kotak kenangan kemarin dan menggesernya dengan kotak yang baru. Ya.
Kotaknya berganti rupa dan isi. Sekarang menjadi lebih sederhana namun jauh
lebih bermakna. Bukan berarti ada kotak baru, kotak yang lama dilupakan begitu
saja. Tetapi peran kotak baru diperlukan hari ini. Lalu saya dimana? Biarkan
waktu yang menjawab dengan bijak.
Egois sekali ya jika membicarakan hidup
hanya tentang saya dan kamu. Ada banyak sosok yang semestinya mendapatkan ruang
untuk dikisahkan dengan lengkap. Mari berbagi dengan mereka, sekali lagi “Selamat
merayakan hidup. Semoga Allah lebih mencintaimu dan menjadikan cintamu kepada
Nya membahagiakanmu dan banyak manusia. Selamat melanjutkan hidup dengan
orang-orang pilihan yang luar biasa. .”
*Untuk Saudari yang Luar Biasa Respati Oktaviani*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar