Rabu, 01 Februari 2017

Spongebob dan Pesan untuk Tetap Menjadi Baik

Bagi yang pernah melihat film Spongebob The Movie yang berkisah tentang hilangnya resep rahasia Mr. Krabs mungkin menangkap salah satu pesan sarat makna yang tersirat dalam film tersebut. Spongebob terkenal dengan sifatnya yang rajin bekerja, ramah terhadap siapa saja, dan tidak memiliki pikiran jelek dalam dirinya. Mr. Krab yang terkenal mendewa-dewakan uang mempekerjakan Spongebob karena loyalitas dan kemampuannya membuat krabby paty. Film ini menyajikan kekuatan tim, persahabatan, kerja keras dan mau memberikan bantuan kepada orang terdekat.

Review singkatnya, Plankton yang berusaha mencuri resep rahasia sedang berebutan botol resep dengan Spongebob. Tanpa disangka botol tersebut lenyap dari kedua tokoh. Mr. Krab yang tiba setelah resep lenyap otomatis menuduh Plankton. Spongebob yang mengetahui fakta kejadian menyangkal atasannya. Tindakan jujurnya berakibat dipecatnya Spongebob dari Crusty Krab dan mendapat sanksi dari seluruh warga. Sebelum dieksekusi, keduanya berhasil kabur dari jeratan borgol. Sampai dikejar-kejar seluruh warga yang mengamuk. Spongebob tetap tidak mau mengakui Plankton menghilangkan resep rahasia karena memang bukan demikian kejadiannya. Ditengah kejaran warga yang mendadak ganas, anarkis dan penuh amarah dia mengatakan bahwa ia tidak akan menjadi berperangai buruk seperti warga. Spongebob tetap ingin melakukan hal yang baik meskipun keadaan sedang tidak baik. Ia tidak mau berubah menjadi buruk seperti warga yang penuh amarah.

Kurang lebih seperti itu kesan yang saya dapatkan. Scene tersebut merupakan bagian 20% pertama yang masih menyisakan banyak scene hingga akhirnya tim Mr. Krab berhasil mengalahkan bajak laut yang mencuri resep tersebut.

Satu scen tersebut membuat saya sadar betapa pentingnya menjaga kadar baik dalam diri ditengah suasana yang tidak kondusif. Saat pekerjaan sedang padat-padatnya, kita dihadapkan pada situasi sulit dengan pasangan atau bermasalah dalam lingkup keluarga. Kekecewaan, pengkhianatan, pembiaran, acuh tak acuh, keraguan, dan hal tidak mengenakkan lainnya yang begitu buruk. Kita pernah ada dalam situasi yang serba tidak menguntungkan tetapi menuntut kita memutuskan atau menyelesaikannya. Kita sangat berpeluang untuk stres, panik, bingung, marah, dan ragu diantara beberapa sisi yang meminta kesiagaan kita 100%. Disaat tidak ada sisa ruang dalam diri dan terjepit, timbullah aura manusiawi tersebut. Itu benar-benar manusiawi dan tidak apa-apa berada dalam situasi demikian. Spongebob mengingatkan kita pada amukan warga yang menginginkan kraby patty. Begitu marah dan anarki untuk sebuah makanan cepat saji. Apakah kita harus berperilaku buruk disaat semua orang berperilaku seperti itu?

Tidak. Seburuk apapun keadaan yang ada didepan mata kita harus tetap berusaha menunjukkan perilaku baik. Memang terlihat tidak manusiawi tapi menjadi buruk justru memperburuk keadaan. Kita latah dengan keadaan hingga sangat mudah untuk mempengaruhi. Bagaimana jika ada orang tak bertanggungjawab yang memanfaatkan keadaan? Maka, tetap menjadi baik bukan lagi pilihan tapi kebutuhan. Kita tetap menjadi pasangan yang bisa bersabar, Ayah yang penyayang, Ibu yang memasak dengan enak, teman yang selalu memberikan dukungan kepada teman, anak yang menyayangi orang tua, dan rekan kerja yang menyenangkan.    

Jangan pernah lupa untuk menjadi teman yang baik karena itulah yang membuat kita berharga bagi mereka. Hubungan yang kita bangun tanpa alasan, tulus. Tidak peduli apakah mereka berbuat jahat atau berkhianat kepadamu. Tidak peduli seburuk apapun masalah yang kita hadapi dimanapun. Tanpa perlu bertanya mengapa mereka menghampirimu dan memutuskan untuk menjadi teman. Kita bisa jadi teman sejati dan selalu bisa menjadi teman sejati seburuk apapun keadaan yang harus dihadapi.

Terimakasih Spongebob and the team.

Jilvia 👒

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Memasuki Kota yang Baru

Langit masih gelap kala itu. Dengan sayup-sayup adzan diujung pengeras suara menandakan shubuh sudah tiba. Masjid agung terlihat ramai pengu...