Dalam banyak motivasi yang
diberikan oleh trainer pada pelatihan
kepemimpinan, ada kisah yang sengaja diceritakan untuk menggugah mental kita.
Cerita tersebut memberikan hikmah yang dapat diambil untuk menumbuhkan hasrat
berjuang dalam meraih impian hidup. Trainer
biasanya mengambil kisah hewan yang luar biasa menginspirasi manusia dalam
menjalani kehidupan. Burung, kupu-kupu, lebah, angsa, singa, harimau dan hewan
yang memiliki nilai filosofi mendalam ketika menghadapi suatu persoalan.
Apakah kamu pernah
mendengar kisah tentang kepompong yang berusaha untuk menjadi kupu-kupu?
Kisahnya kurang lebih seperti ini. Dikisahkan dalam sebuah taman ada kepompong
yang sudah masanya untuk merekah menjadi kupu-kupu nan cantik. Biasanya ia akan
terlepas dari kepompongnya sendiri kemudian terbang. Waktu itu ada seseorang
yang melintas didekat kepompong tersebut. Ia tidak tega dengan kepompong yang
susah payah berusaha memecahkan kulit kepompong yang sangat keras. Dalam
penglihatannya, kepompong terus mengepakkan sayapnya yang masih lemah tetapi
tidak bisa juga memecahkan kulit yang melingkupi tubuhnya. Akhirnya dengan
inisiatif sendiri, orang tersebut memecahkan kulit kepompong sehingga kupu-kupu
terlepas dari kulitnya. Apa yang terjadi? Kupu-kupu tidak dapat terbang. Ya. Ia
terlalu lemah untuk terbang dengan sayapnya. Orang tersebut menyesal karena
telah memaksa kupu-kupu untuk keluar dari kulitnya padahal sayapnya belum kuat
untuk terbang. Karena tidak dapat terbang dan tidak menemukan makanan, akhirnya
kupu-kupu tersebut mati. Sungguh sedih orang itu melihat kematian kupu-kupu
yang tragis.
Hari ini saya melihat
kejadian mengesankan yang kemudian mengingatkan saya pada cerita kupu-kupu
tersebut. Induk ayam yang baru mengerami telurnya nampak tengah waspada didekat
dua anaknya yang mirip dengannya. Bulunya hitam. Dua anak ayam yang baru lahir
2 hari yang lalu nampak sehat dan lincah. Tak disangka, ada dua telur yang
belum berhasil menetas. Sang induk sudah kegirangan dengan dua anaknya yang
dapat beraktivitas dengan baik. Mungkin induk menganggap dua telur lainnya
tidak bisa menetas dan mati.
Kemudian Ibu saya
mengambil kedua telur yang belum menetas dan memasukkannya kedalam dedak
(makanan bebek yang berasal dari ampas penggilingan padi). Katanya, didalam
dedak ayam akan mendapatkan kehangatan sehingga dapat berusaha memecahkan
cangkangnya. Kejadian tersebut masih cukup pagi dan saya hanya penasaran
melihat cangkang yang bergerak-gerak dan retak dibeberapa bagian. Bulu hitam
terlihat menyembul tetapi belum cukup kuat untuk memecahkan cangkang yang
membungkus ayam tersebut. Saya meninggalkannya dan melakukan aktivitas rumah
yang lain.
Tak disangka. Anak
ayam yang tadinya masih berada dalam cangkang bisa keluar setelah sore. Yang
satu langsung meloncat begitu keluar dari dalam cangkangnya. Sayangnya yang
lain harus tertatih untuk berdiri karena kakinya tidak dapat digerakkan secara
bebas. Hingga malam, anak ayam yang kakinya pincang hanya bisa berguling dan
terus berusaha untuk berdiri. Ia terus berteriak dan berusaha keluar dari dedak
yang menjadi tempatnya lahir. Kemudian terguling lagi dan hanya berputar susah
payah dalam dedak tersebut.
Apa yang kamu rasakan
saat ini? Betapa sulitnya untuk hidup secara lumrah bagi seorang anak ayam. Ia
harus mendobrak cangkang yang melingkupi dirinya sebelum bernafas dengan udara
bebas. Jika ia bisa keluar cangkang, belum tentu sayapnya dapat digerakkan
dengan baik. Belum tentu kakinya bisa menapak dengan kokoh untuk menopang
badannya saat berdiri. Dan belum tentu, ada induk yang berada didekatnya saat
ia terlahir. Saya sangat berharap, semoga anak ayam tersebut dapat hidup lebih
lama hingga dapat memberikan manfaat sebanyak-banyaknya
Belajar hiduplah dari kehidupan lain yang
ada disekitar kita. Dari anak ayam kita belajar untuk terus berusaha dalam
memperjuangkan harapan terbaik. Berusaha memecahkan cangkang yang sudah terlalu
sempit untuknya dan keluar mencari biji-bijian diluar sana. Pecahkanlah
batasan-batasan yang mengungkung dalam diri karena kita telah tumbuh dan
berkembang dari sebelumnya. Kita telah bertambah usia, bertambah kuat, dewasa,
mendapatkan lebih banyak pengalaman dan ilmu. Keluarlah dari cangkang yang
tidak lagi memenuhi apa yang kamu butuhkan. Kamu butuh lebih banyak oksigen dan
makanan yang lebih kompleks. Pergilah untuk mencari hidup yang terbaik didunia
luar yang menawarkan rupa-rupa rezeki. Kita bisa menemukan banyak kawan,
pengalaman, kesempatan, dan perwujudan impian yang telah kita susun sebelumnya.
@Cilacap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar