Deret pelangi
mengurai warna putih menjadi tujuh sektor. Tak bermaksud membedakan antara
kilau merah dan kuning, tetapi menimbulkan keragaman dari indahnya perbedaan
yang ada dalam sketsa hidup. Beralih pada satu kenyataan yang semestinya jadi
cambuk untuk menjadikan kita manusia yang lebih baik lagi, semua peristiwa
adalah skenario yang harus dimainkan dan dihayati. Kehadiran orang orang yang
berpengaruh dalam naskah ini adalah takdir yang terencana dalam kitab kejadian
Nya. Merangkum seluruh kehidupan umat hingga apapun yang aku dan kamu perbuat
hanya sebagian kecil dari rencana besarnya.
Sinar mentari muncul
lagi menyambung parade pelangi diakhir hujan mini. Dia merangkul awan untuk
beriringan safari keberbagai penjuru negeri. Mengulang kejayaan disaat terang
mencapai bumi. Meronakan senja yang lemas oleh keluhan hari dan malam, lalu aku
tersadar kalau sekarang adalah waktu untuk menambah lurusnya keyakinanku.
Inilah hidup. Kau
hilang dan dia datang, menciptakan sedikit cerita yang akan menghapus sebagian dari
teks kita yang cukup menyakitkan. Aku lelah. Tetapi dia menginspirasi sendi
terpeka dalam batinku. Entah harus jujur atau memang ini adalah kemauan Nya.
Relakan saja apa yang telah ada untuk menjadi seorang sosok yang lebih
bertanggungjawab. Cerdas intelektual pun terlalu miskin untuk muncul dan
berbicara tentang hidup. Maka otakku berputar dengan cepat dan menemukan satu
kesimpulan, hausnya aku akan ilmu ukhrawi menuntunku pada keputusan pasti yaitu
belajar dengan lebih banyak lagi.
Semarang, 22 mei 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar