Kamis, 18 Juli 2013

Semangat


Deret pelangi mengurai warna putih menjadi tujuh sektor. Tak bermaksud membedakan antara kilau merah dan kuning, tetapi menimbulkan keragaman dari indahnya perbedaan yang ada dalam sketsa hidup. Beralih pada satu kenyataan yang semestinya jadi cambuk untuk menjadikan kita manusia yang lebih baik lagi, semua peristiwa adalah skenario yang harus dimainkan dan dihayati. Kehadiran orang orang yang berpengaruh dalam naskah ini adalah takdir yang terencana dalam kitab kejadian Nya. Merangkum seluruh kehidupan umat hingga apapun yang aku dan kamu perbuat hanya sebagian kecil dari rencana besarnya.

Sinar mentari muncul lagi menyambung parade pelangi diakhir hujan mini. Dia merangkul awan untuk beriringan safari keberbagai penjuru negeri. Mengulang kejayaan disaat terang mencapai bumi. Meronakan senja yang lemas oleh keluhan hari dan malam, lalu aku tersadar kalau sekarang adalah waktu untuk menambah lurusnya keyakinanku.

Inilah hidup. Kau hilang dan dia datang, menciptakan sedikit cerita yang akan menghapus sebagian dari teks kita yang cukup menyakitkan. Aku lelah. Tetapi dia menginspirasi sendi terpeka dalam batinku. Entah harus jujur atau memang ini adalah kemauan Nya. Relakan saja apa yang telah ada untuk menjadi seorang sosok yang lebih bertanggungjawab. Cerdas intelektual pun terlalu miskin untuk muncul dan berbicara tentang hidup. Maka otakku berputar dengan cepat dan menemukan satu kesimpulan, hausnya aku akan ilmu ukhrawi menuntunku pada keputusan pasti yaitu belajar dengan lebih banyak lagi.

Semarang, 22 mei 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Memasuki Kota yang Baru

Langit masih gelap kala itu. Dengan sayup-sayup adzan diujung pengeras suara menandakan shubuh sudah tiba. Masjid agung terlihat ramai pengu...