Sabtu, 12 Januari 2019

Menentukan arah || tulisan untuk diri di usia 40

Akan ada hari yang monoton. Menjalani hari yang begitu lagi, begitu lagi. Menghadapi orang itu lagi, itu lagi. Sesekali ada rasa bosan. Lain waktu ada keinginan untuk berteriak atau mencaci.

Ya. Akan ada hari yang monoton. Matahari yang terbit dari timur, penjual sayur yang menata dagangan dan tersenyum padamu, atau supir angkot yang menungguimu terengah-engah menanjaki jalanan komplek. Kamu pun tetap makan dengan kotak nasi yang sama, isi yang sama. Menu seperti biasa. Menu yang itu lagi, itu lagi.

Bagaimana dan apa selanjutnya kamu selalu berharap, "Semoga hari ini baik-baik saja". Seiring dengan rutinitas yang memenuhi hari-harimu, kamu sudah hafal dialog demi dialog yang harus terjadi. Sampai kamu menyadari, waktu berlalu setahun sepuluh tahun. Lihatlah dirimu yang sekarang. Umurmu semakin bertambah dan teman-temanmu entah bagaimana rupanya.

Lalu kamu merasa tidak melakukan apa-apa dalam hidup. Sebuah cahaya menuntunmu untuk keluar rumah. Angin sore yang basah menginspirasi kamu untuk pindah rumah ke sebuah kota yang tenang. Bisikan mereka di sepanjang jalan pulang membuatmu untuk memikirkan berganti pekerjaan.

Jika itu tidak berat untuk dijalani, lakukanlah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Memasuki Kota yang Baru

Langit masih gelap kala itu. Dengan sayup-sayup adzan diujung pengeras suara menandakan shubuh sudah tiba. Masjid agung terlihat ramai pengu...