Minggu, 08 Juli 2018

Belajar Yakin (*lagi) Sama Allah

Saya pernah share pengalaman interview pada sebuah perusahaan multinasional. Interviewer (*yang asli orang Indonesia) menggunakan bahasa Inggris dalam melakukan sesi interview. Secara teknis saya bisa memahami apa yang dikatakan interviewer, tapi karena sedikit gugup jawaban saya malah kaku. Oh God. Performa yang pas-pasan membuat saya harap-harap cemas. Hasilnya? SAYA GAGAL. Sejujurnya saya berharap diterima demi karir yang semakin berkembang tapi apa daya, Gusti Allah belum ridha.

Beberapa bulan kemudian, saya mengikuti interview. Awalnya disambut orang HRD (yang ternyata adalah managernya), pertanyaan pertamanya adalah "Bahasa Inggrisnya aktif?" Beliau tidak bertanya skor TOEFL, kursus bahasa Inggris dimana dan pertanyaan lain berbau bahasa Inggris. Sambil menapaki tangga dan melalui pintu authorized people, saya menjawab mantap "Iya Pak". Sampai di ruang yang lumayan luas dan cozy, beliau memasrahkan saya kepada seorang perempuan cantik dan tinggi. Perempuan ini berbahasa Indonesia dengan terbata-bata hingga ia menyerah kemudian bertanya, "Is it okay for you if i'm.. ehm (*diselingi senyum) speak in English?" Hehe. Kami pun berbicara banyak hal selama 10 menit kemudian.

Tepat semalam, teman saya berkata "Saya meminta X tapi Allah gak ngabulin. Giliran saya minta yang terbaik, Allah justru ngasih X". Saya berharap diterima di perusahaan pertama, tapi Allah tidak memberikannya. Giliran saya minta yang terbaik, Allah berikan semua yang saya butuhkan. Jauh lebih baik daripada ekspektasi saya. Jauh memenuhi semua harapan saya sebelumnya.

Apakah saya begitu hebat? Apakah saya sudah profesional? Allah saja yang hebat. Buktinya, harapan saya diberikan satu demi satu. Adakalanya sekaligus dengan bonus teman baru yang menyenangkan, fasilitas hidup yang semakin baik, dan kesempatan untuk lebih berguna bagi orang terdekat saya. Apakah mudah untuk belajar yakin sama Allah? Bagi saya, itu tidak mudah tapi bukan berarti tidak bisa. Saya sering merasa diri tidak pantas untuk mendapatkan sesuatu yang baik. Lebih sering memaksakan sesuatu terjadi sesuai keinginan saya. Terlepas dari semua usaha untuk yakin, percayalah ketika sudah memiliki keyakinan yang kuat serta melibatkan Allah, kun fayakun. Bagi Allah, semua hal jadi serba mungkin.

Terakhir, untuk semua orang yang yakinnya sedang diuji, untuk teman-teman yang feeling useless, feeling stuck, dan kamu yang sedang menanti janji Allah yang Maha Kuasa,

.... Janganlah berputus asa terhadap rahmat Allah. Kuatkan dirimu ditengah cibiran, pertebal yakinmu untuk mendapatkan apa yang kamu butuhkan. Tanamkan dalam hati dan benak bahwa kamu layak mendapatkan yang terbaik. Tentunya dengan terus meningkatkan kapasitas diri dan berdoa....

Bukankah Allah sudah menenangkan kita dengan ayat,
~ Dan bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sesekali janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan kamu || ar Rum : 60 ~

Yakin, percaya. Kamu layak atas harapan baikmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Memasuki Kota yang Baru

Langit masih gelap kala itu. Dengan sayup-sayup adzan diujung pengeras suara menandakan shubuh sudah tiba. Masjid agung terlihat ramai pengu...