Jumat, 27 Juli 2018

Mindset tentang Detail

Saya bukan ahli detail tapi punya daya iseng yang lumayan bagus buat nemu hal² yang tidak seharusnya ada atau tidak pada tempatnya. Sejak dulu, alergi sama yang rinci-rinci atau njlimet. Udah deh mendingan capek fisik daripada ngubek-ngubek kerumitan. Sampai saya nyerah dengan analisis DCM, AUM dan teman-temannya di Bimbingan Konseling (*mungkin sekarang udah canggih bin high tech). Ditambah administrasi yang seabreg-abreg dari sebelum masuk semester baru sampai mau liburan akhir semester. Well, didukung tanpa restu orangtua finally banting setir.

Kembali ke detail. Ada pepatah, "Gak perlu menjauhi sesuatu sampai alergi karena ketakutanmu, keenggananmu mungkin akan selamanya mengejarmu. Just let it flow. Bersahabatlah dengan hal² yang tidak kita sukai". Sampai detik ini, saya belum bersahabat dengan detail hingga pemahaman itu lahir. Berbagai kemudahan justru datang dari kesulitan yang kita hadapi.

Senior agak sedih ngelihat saya yang agak bandel. "Semuanya harus kamu catet karena pasti bakal lupa. 10 style itu banyak lho. 2 style aja issue-nya banyak dan gak semuanya kelar sekali proses". Ketika ngikutin chart demi chart yang njlimet saya cuma inget, "Gak ada yang lebih menakutkan selain murka Tuhan. Ini hal baik yang mungkin mendatangkan keridhaan Tuhan terhadapmu". Sampai detik ini, otak saya masih mix and match trik mana yang paling klik dengan diri saya sembari mengingat bagaimana kebaikan demi kebaikan yang muncul selama ini. This mind is yours. Nothing happen if you're stuck here. Be brave. Be better.

Memulai hal yang bukan kesukaan kita memang sedikit menguras energi but it's okay. Setidaknya kita bisa memilih untuk belajar dari semua orang. Beruntungnya, begitu banyak pihak yang welcome dengan interupsi dari saya. Meskipun begitu saya tetap butuh waktu untuk memaknai satu demi satu poin yang ada. Saya butuh waktu untuk mencerna butiran ilmu yang ditransfer setiap harinya.

Doktrin yang saya tanamkan dalam kepala saya adalah, "Apapun yang tidak ada keburukan didalamnya akan Allah berikan jalan kemudahan. Allah berikan pertolongan dari segala arah". Saya hanya ingin berteman dengan berbagai chart, reject demi reject, dan chasing sana sini.

I know it won't be easy but i have many people who support anytime.

Andai mengingat betapa saya ogah dengan administrasi sekolah, belum jodoh untuk mengajar. Sekarang harus lebih bersahabat dengan email yang bersliweran, chart yang bikin muka kotak kaya cell di excel, atau wira wiri keliling factory demi finishnya sample-sample. I know it won't be easy but i have many people who support anytime.

Sungguh Allah Maha Kuasa, saya bersyukur dengan kesempatan terbaik yang telah dipercayakan. Tidak ada lagi beban berat dalam pikiran yang mengganggu. Walau berat, beginilah proses yang ada. Jalani, nikmati dan hargai.

👕👖

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Memasuki Kota yang Baru

Langit masih gelap kala itu. Dengan sayup-sayup adzan diujung pengeras suara menandakan shubuh sudah tiba. Masjid agung terlihat ramai pengu...