Minggu, 04 Februari 2018

Salah Gandeng

Pernah naik TransJakarta at TransSemarang atau yang semarga dengan nama Trans-trans itu? Pasti ngeh dong ya dengan pintunya yang terbagi untuk woman area dan yang unisex. Demi apapun, gak pernah sedikitpun ngarep kejadian absurdnya bakal menimpa saya. Sore itu penumpang lumayan ramai dengan didominasi anak dan ibu-ibu yang piknik libur Natal. Entah ada angin apa, saya masuk melalui pintu tengah berbarengan dengan bapak ibu mas mbak yang tentu gak saya kenal. Melangkah masuk ke dalam rasanya ada yang nyangkut. Saya pikir tangan saya nyangkut di tas penumpang lain. Setelah saya sadar ternyata ada yang nggandeng tangan saya. Selama beberapa detik dalam usaha menyadari keadaan saya belum bereaksi apa-apa. Secara sadar penuh, ternyata ada tangan yang nggandeng saya tanpa bilang apa-apa. Wajah saya bengong seketika. Mas-mas yang menyadari dia salah gandeng baru melepaskan tangan saya setelah melihat wajah saya. Demi apapun, ini gak elegan banget dan gak syar'i. Saya bengong. Masnya bengong. Oke. Gak ada bahasan apa-apa saking masnya nahan malu dan kikuk. Saya pun masih melongo karena baru jadi korban salah gandeng. Akhirnya saya bergerak ke arah depan dan si masnya celingukan nyari gandengan yang sebenarnya. Semoga istrinya, ibunya atau anak perempuannya gak melotot² penuh dendam sama Mas itu.

Pesan bijaknya buat Mas-mas yang punya gandengan : lihat-lihat dulu kalau mau bergaya romantis di public area sama mbaknya.

Buat mbak² yang gak punya gandengan : perhatikan langkah Anda saat melangkah. Gak mungkin bakal tubrukan sama Mas² kece kaya Fahri AAC apalagi digandeng. Mereka kelasnya gak gandengan di public area 😂

Ayo baik bus!! 🚌

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Memasuki Kota yang Baru

Langit masih gelap kala itu. Dengan sayup-sayup adzan diujung pengeras suara menandakan shubuh sudah tiba. Masjid agung terlihat ramai pengu...