Kamis, 10 Desember 2015

Rindu Diskusi dengan Semangat Muda


Robinson Sinurat, anak sosmed yang ngakunya sudah selfie sama Barack Obama tapi tidur disebelah Kepala Suku. Hehe

Anak muda selalu haus dengan tantangan. Semangatnya terus melonjak dengan segala hal kesukaannya. Sampai-sampai tenaganya tidak habis untuk itu. Kita akrab sekali dengan mahasiswa pecinta alam yang mendaki puncak gunung satu ke puncak yang lain. Selain membutuhkan perlengkapan mendaki yang lengkap, kekuatan fiisk dan semangat yang 100% pun harus digenapi demi puncak impian. Merekalah harapan bangsa ketika generasi tua sudah bersiap-siap hendak turun tahta mengurus negeri.
Saya masih ingat, kala duduk dibangku mahasiswa beberapa tahun lalu. Entah apa yang merasuki diri saya, untuk bolak-balik kampus-sekretariat BEM-kos setiap hari saya memiliki tenaga. Hingga lembur membuat press release aksi pun saya selalu punya tenaga cadangan. Di ruang kelas, saya masih bisa membalas SMS atau forward jadwal rapat kepada rekan staf. Sampai hari ini saya bertanya-tanya, apa yang merasuki diri saya sampai sebegitu pentingnya urusan orang lain? Saya pun bertanya pada mereka yang total mempersiapkan pementasan drama berbulan-bulan lamanya. Mereka harus begadang di kampus untuk latihan kemudian paginya duduk manis bersama dosen di kelas. Itu hebat sekali menurut saya.
Semakin dewasa dan semakin bertambah tanggungjawab, setiap dari kita seolah menarik diri dari keramaian. Mulai sibuk dengan urusan masing-masing yang kita geluti. Dalam sebuah novel filsafat, kita akan semakin masuk dalam kesibukan yang menjauh dari teman-teman hingga menyisakan orang-orang yang paling sering bersinggungan dengan aktivitas kita. Interaksi dengan teman-teman sekolah atau kuliah semakin berkurang digantikan dengan interaksi dengan teman sekantor. Sibuknya masa kuliah begitu dirindukan. Interaksi dengan masyarakat luas semakin berkurang kemudian berpindah pada aktivitas yang lebih fokus. Pilihan komunitas pada saat aktif di kemahasiswaan agaknya menyeleksi teman-teman yang akan bertahan dalam hidup kita.  
Semua fase hidup memang menyenangkan. Apa yang tertinggal di masa kemarin tidak ada yang membuat kita tersenyum. Rindu dengan diskusi bersama teman dengan berlagak sok pintar dan tahu merupakan hal wajar. Artinya kita mesti menengok kardus semangat untuk mengembalikan gairah hari ini.
Teruslah mendaki, sampai kau temukan puncak yang membawa hikmah untukmu.

Masih dari Flores, dimana ada bunga-bunga bahagia bermekaran diatas tanahnya..
10 Desember 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Memasuki Kota yang Baru

Langit masih gelap kala itu. Dengan sayup-sayup adzan diujung pengeras suara menandakan shubuh sudah tiba. Masjid agung terlihat ramai pengu...