Robinson Sinurat, anak sosmed yang ngakunya sudah selfie sama Barack Obama tapi tidur disebelah Kepala Suku. Hehe |
Anak muda selalu haus dengan
tantangan. Semangatnya terus melonjak dengan segala hal kesukaannya.
Sampai-sampai tenaganya tidak habis untuk itu. Kita akrab sekali dengan
mahasiswa pecinta alam yang mendaki puncak gunung satu ke puncak yang lain.
Selain membutuhkan perlengkapan mendaki yang lengkap, kekuatan fiisk dan
semangat yang 100% pun harus digenapi demi puncak impian. Merekalah harapan
bangsa ketika generasi tua sudah bersiap-siap hendak turun tahta mengurus
negeri.
Saya masih ingat, kala duduk
dibangku mahasiswa beberapa tahun lalu. Entah apa yang merasuki diri saya,
untuk bolak-balik kampus-sekretariat BEM-kos setiap hari saya memiliki tenaga.
Hingga lembur membuat press release
aksi pun saya selalu punya tenaga cadangan. Di ruang kelas, saya masih bisa
membalas SMS atau forward jadwal
rapat kepada rekan staf. Sampai hari ini saya bertanya-tanya, apa yang merasuki
diri saya sampai sebegitu pentingnya urusan orang lain? Saya pun bertanya pada
mereka yang total mempersiapkan pementasan drama berbulan-bulan lamanya. Mereka
harus begadang di kampus untuk latihan kemudian paginya duduk manis bersama
dosen di kelas. Itu hebat sekali menurut saya.
Semakin dewasa dan semakin
bertambah tanggungjawab, setiap dari kita seolah menarik diri dari keramaian.
Mulai sibuk dengan urusan masing-masing yang kita geluti. Dalam sebuah novel
filsafat, kita akan semakin masuk dalam kesibukan yang menjauh dari teman-teman
hingga menyisakan orang-orang yang paling sering bersinggungan dengan aktivitas
kita. Interaksi dengan teman-teman sekolah atau kuliah semakin berkurang
digantikan dengan interaksi dengan teman sekantor. Sibuknya masa kuliah begitu
dirindukan. Interaksi dengan masyarakat luas semakin berkurang kemudian
berpindah pada aktivitas yang lebih fokus. Pilihan komunitas pada saat aktif di
kemahasiswaan agaknya menyeleksi teman-teman yang akan bertahan dalam hidup
kita.
Semua fase hidup memang
menyenangkan. Apa yang tertinggal di masa kemarin tidak ada yang membuat kita
tersenyum. Rindu dengan diskusi bersama teman dengan berlagak sok pintar dan
tahu merupakan hal wajar. Artinya kita mesti menengok kardus semangat untuk
mengembalikan gairah hari ini.
Teruslah mendaki, sampai kau
temukan puncak yang membawa hikmah untukmu.
Masih
dari Flores, dimana ada bunga-bunga bahagia bermekaran diatas tanahnya..
10
Desember 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar